INILAH.COM, Jakarta - DPRD DKI Jakarta mengatakan seharusnya tidak ada bangunan sekolah yang ambruk atau pun rusak di Jakarta, mengingat Jakarta merupakan barometer dunia pendidikan di Indonesia. Sehingga apa yang terjadi di SDN Utankayu Utara 01, Jakarta Timur, pada Selasa (25/10/2011) lalu, menimbulkan kejanggalan yang besar.
Anggota Komisi E (Pendidikan) DPRD DKI Jakarta Wanda Hamidah menemukan kejanggalan yang sistematis dari penanganan kondisi bangunan sekolah rawan ambruk di Jakarta. Usai melakukan inspeksi ke lokasi kemarin politisi asal Partai Amanat Nasional ini menemukan rehab berat telah dilakukan pada 2009.
Hal tersebut cukup disayangkan, terlebih anggaran untuk pendidikan yang dimiliki sangatlah besar. Dirinya mencontohkan anggaran untuk pendidikan pada 2009 mencapai Rp 7,54 triliun. Sedangkan khusus untuk sarana prasarana dunia pendidikan saja mencapai Rp 4,34 miliar. "Jadi tidak mungkin banyak banguna rawan karena keterbatasan anggaran," ucap Wanda, Kamis (27/10/2011).
Menurutnya dua faktor kesamaan ini perlu dijadikan dasar untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut. Indikasi adanya kesalahan yang sistematis ini menurutnya sudah tercium dengan melihat dua kesamaan itu tanpa harus ke lokasi. "Indikasi adanya kesengajaan secara sistematis ini sangat jelas, tentu kesamaan ini bukan kebetulan semata," lanjutnya.
Sementara dari inspeksi langsung ke lokasi, Wanda melihat ada ketidaksesuaian spesifikasi antara yang perencanaan dan pelaksanaan pengerjaan di lapangan. Terlebih kejadian ambrolnya atap sekolah ini bukan hanya terjadi sekali ini saja. Seringnya kejadian bangunan sekolah rusak di Jakarta ini menjadi pertanyaan anggota dewan. Pasalnya hal-hal ini seperti dibiarkan tanpa ada tindakan ataupun pencegahan, meski sudah ada jatuh korban.[bay]