Senin, 29 Mei 2023
08 Dzul Qa'dah 1444

Airlangga Diyakini Bicarakan Posisi Cawapres saat Hadiri Bukber NasDem

Selasa, 28 Mar 2023 - 11:19 WIB
Airlangga
Ketum Partai NasDem Surya Paloh (ketiga kiri) bersama mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (ketiga kanan), Ketum Golkar Airlangga Hartarto (kedua kanan), Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (kiri), Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi (kanan), dan Bacapres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan (kedua kiri) saat menghadiri acara buka puasa bersama Partai NasDem di Nasdem ToweR, Jakarta, Sabtu (25/3/2023). (Foto: Antara)

Hadirnya Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto dalam kegiatan buka puasa bersama (bukber) bukan sekadar bentuk silaturahmi belaka. Pengamat politik dari The Indonesian Institute (TII), Arfianto Purbolaksono meyakini pada pertemuan itu, Airlangga membahas soal kandidat pendamping Anies Baswedan sebagai bakal cawapres.

“Lebih dari itu, ada kebutuhan untuk mencari solusi terkait nama kandidat calon wakil presiden (cawapres) di antara kedua koalisi tersebut (Koalisi Indonesia Bersatu dan KPP),” jelasnya di Jakarta, dikutip Selasa (28/3/2023).

Ia pun memprediksi nasib Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) akan ditentukan dalam waktu satu sampai dua bulan ke depan. Meski begitu Arfianto melihat ada peluang besar bagi Airlangga untuk merapat ke kubu Anies.

Baca juga
Koalisi Perubahan Antara Ada dan Tiada

Dia menilai kehadiran Airlangga merupakan cerminan dari pertemuan politik yang dinamis jelang pendaftaran nama capres dan cawapres. “Saya prediksi, satu sampai dua bulan ini, penting untuk para kandidat-kandidat tersebut menemukan cawapresnya yang ideal. Jika capres tersebut salah cari pasangan (cawapres) maka tidak akan mampu mendongkrak elektabilitasnya,” kata Arfianto.

Diketahui, Airlangga Hartarto turut hadir dalam acara buka puasa bersama (bukber) di NasDem Tower, Sabtu (25/3/2023) malam. Kehadiran Airlangga saja sudah menjadi tanda tanya besar, seakan menyiratkan kemungkinan dirinya dan partai beringin merapat ke Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

Ketika ditanya perihal itu, Airlangga tak menampik, malah menyiratkan adanya potensi terbentuk sebuah koalisi besar, tentu melibatkan partainya dan tiga partai lainnya di dalam Koalisi Perubahan, yakni PKS, Partai Demokrat dan Partai NasDem.

Baca juga
Kominfo-Polri MoU Pengamanan Ruang Politik Digital Jelang Pemilu 2024

Ia menegaskan bahwa tidak ada yang salah dengan terbentuknya sebuah koalisi besar, malah diklaimnya akan membawa keuntungan bagi Indonesia. “Koalisi besar di mana-mana menguntungkan Indonesia, jadi kita tunggu tanggal mainnya,” imbuhnya.

Pernyataan ini makin menguatkan apa yang sebelumnya disampaikan oleh Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Sohibul Iman. Ia membeberkan ada ketum parpol yang ingin jadi cawapres Anies Baswedan. Lebih jauh dia membocorkan parpol itu merupakan parpol parlemen.

“Ya tentu sekarang ada beberapa pimpinan partai yang ingin merapat. Yang mereka kemudian mensyaratkan ketua umumnya ingin menjadi cawapres. Ketum parpol di luar kita. Jadi di luar tiga ini kan ada partai yang juga berkomunikasi. Mereka mengatakan siap bergabung tapi ingin jadi cawapres, kan ada juga,” kata Sohibul di Jakarta, Jumat (24/3/2023).

Tinggalkan Komentar