Jumat, 24 Maret 2023
02 Ramadhan 1444

Berani Jujur, Mendag Zulhas Akui Indonesia Belum Punya Rencana Stok Pangan

Selasa, 27 Des 2022 - 12:51 WIB
Tangkapan layar Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan dalam webinar "Polemik Impor Beras di Akhir Tahun" yang digelar Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) di Jakarta, Selasa (27/12/2022). (Foto: Antara).

Tak banyak menteri yang berani terbuka, serta jujur apa adanya. Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengakui, Indonesia belum memiliki rencana stok pangan. Menyusul fluktuasi harga sejumlah bahan pangan saat momentum tertentu.

Mendag Zulhas, sapaan akrabnya, mencontohkan fluktuasi harga telur berdasarkan permintaan dari konsumen. Begitu pula harga cabai dan daging ayam, kerap naik dan turun berdasarkan pasokan.

“Ayam bertelur hari ini, kalau permintaannya tinggi besok, harganya naik. Kalau permintaannya besok sedikit, harganya turun. Potong ayam hari ini, kalau pagi harganya bagus. Jam 9 turun, tambah siang tambah turun. Makanya kalau tidak laku ayamnya busuk. Besok menyembelih lagi. Kalau panen cabai, jual hari ini, tidak laku besok, busuk. Jadi kita ini tidak punya rencana stok pangan,” kata Mendag Zulhas, dikutip dari Antara, Jakarta, Selasa (27/12/2022).

Baca juga
Mendag Zulhas dan The Power of Optimism

Mendag Zulhas menuturkan, rencana stok pangan sangat penting untuk memberi kepastian adanya pasokan pangan bagi masyarakat. Di sejumlah negara maju hingga Timur Tengah, pemerintahnya telah menyiapkan rencana stok pangan untuk dua hingga tiga bulan ke depan.

“Kalau bapak pergi ke Dubai, Qatar, Arab Saudi apalagi negara maju, ada stok pangan dua bulan, tiga bulan. Kita tidak ada. Yang ada cuma beras, beras pun sekarang kayak begitu keadaannya,” kata Mendag Zulhas.

Mendag Zulhas berharap, keberadaan Badan Pangan Nasional (Bapanas) mampu membenahi masalah ini. Targetnya, Indonesia memiliki gudang pendingin (cold storage) yang besar, sehingga bisa menyimpan persediaan bahan pangan dalam jumlah besar secara aman.

Baca juga
Bulan Depan, Seribu Pelaku Bisnis Sawit Sedunia Berkumpul di Bali

“Ini bertahap akan dibenahi. Kita berusaha agar punya stok pangan, punya cold storage yang besar. Sehingga kita punya stok pangan, mungkin untuk satu bulan. Kalau tidak sebulan, ya mungkin dua minggu dulu. Kalau dua minggu sudah, tiga minggu sudah, ya kemudian satu bulan. Yang ideal kita punya stok pangan satu bulan setengah,” kata Mendag Zulhas.

 

 

Tinggalkan Komentar