Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) membuka rangkaian kegiatan rapat pimpinan nasional (rapimnas) dengan menyampaikan sejumlah kritik kepada pemerintahan Presiden Jokowi yang dianggap otoritarian dan berupaya melanggengkan kekuasaan. Dalam pidatonya, AHY menilai wacana memperpanjang masa pemerintahan Jokowi hingga tiga periode merupakan bentuk otoritarian yang dimaksud.
Putra sulung Presiden SBY menilai, wacana tiga periode Jokowi sejatinya harus diredam. Jangan sampai meluas dan menjadi dalih bagi pemerintah untuk berkuasa tanpa batas.
“Kemudian coba kita renungkan apakah kita seperti kembali ke masa otoritarian, ada upaya-upaya untuk melanggengkan kekuasaan, betul? Betul. Kekuasaan tanpa batas atau absolute power, itu biasanya akan gagal juga, yang jelas akan merontokkan sendi-sendi bermasyarakat termasuk dalam berdemokrasi dan berpolitik,” kata AHY, memberikan sambutan di JCC, Jakarta, Kamis (15/9/2022).
Dia menegaskan upaya Jokowi memimpin hingga tiga periode bukan hanya tidak demokratis tetapi inkonstitusional. “Jangan sampai kita biarkan isu-isu yang dikemukakan presiden tiga periode atau perpanjangan masa presiden tanpa pemilihan, itu tidak demokratis dan itu juga inkonstitusional,” tegas AHY.
Menurutnya, Rapimnas Demokrat yang digelar kali ini bertujuan untuk membedah situasi nasional yang menjadi isu penting untuk diperjuangkan. Rakyat dianggap membutuhkan solusi untuk keluar dari kesulitan yang dihadapi sekarang ini.
AHY memaparkan terdapat tiga topik utama yang membutuhkan solusi bagi rakyat yakni, ekonomi dan kesejahteraan rakyat, demokrasi dan kebebasan sipil serta keadilan dan penegakan hukum. Setelah merumuskan solusi, Rapimnas Demokrat bakal membahas strategi pemenangan Pemilu 2024.
“Agendanya ada tiga yang pertama kita akan bedah situasi nasional hari ini apa saja yang menjadi isu bagi rakyat dan apa saja yang memang perlu kita carikan solusinya bersama. Lalu kita ikuti dengan berbagai harapan bagi Demokrat untuk memperbaiki kondisi hari ini, dan terakhir kita akan tutup dengan strategi pemenangan Pemilu 2024,” kata dia.
AHY menyimpulkan bahwa terkait permasalahan ekonomi dan kesejahteraan rakyat ini menyebabkan meningkatkan pengangguran, kemiskinan, dan ketimpangan. Tidak hanya itu beralih pada isu demokrasi AHY, dirinya seakan menyindir pemerintahan saat ini dimana ia melihat begitu banyak politik uang yang terjadi dan polarisasi identitas.
“Siapa yang menyebabkan ini? apakah demokrat? siapa yang menyebabkan terjadinya ini semua, yang jelas bukan kita. Jangan sampai Demokrat ikut-ikutan terjebak dalam politik identitas seperti ini,” kata AHY.
Tinggalkan Komentar