Cara Efektif Menghafal Alquran Menurut Ustaz Adi Hidayat


Ustadz Adi Hidayat saat memberikan Tausiah (Foto: QAI)
Pendiri Quantum Akhyar Institute, Ustaz Adi Hidayat (UAH) dikenal dengan ciri khasnya saat mengisi kajian. Dalam kajian yang dia berikan ia seringkali memberikan dalil dari Quran, hadis, atau kitab fiqih, dengan menyebutkan isi, arti, hingga letak kalimat tersebut di dalam kitab. Tak jarang, UAH menyebutkan halaman ke berapa dalil yang disebutkannya tersebut.
Sebagai lulusan Fakultas Dirasah Al Islamiyah Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, UAH memiliki pandangan bahwa semua manusia punya potensi kecerdasan yang diturunkan lewat Nabi Adam. Dalam hal ini, ia mengutip QS Al Baqarah ayat 31 yang menerangkan bahwa Allah SWT telah mengajarkan kepada Nabi Adam pengetahuan.
Oleh karena itu, manusia biasa yang bukan Nabi juga memiliki potensi untuk cerdas, dengan syarat lewat belajar sehingga kecerdasan itu akan keluar. Menurut penelitian, 95 persen manusia itu cerdas, dan hanya lima persen sisanya yang tidak cerdas atau jenius.
"Enggak ada manusia yang bodoh. Penelitian bilang 95 persen manusia itu cerdas, lima persen sisanya jenius," ungkap UAH mengutip laman Muhammadiyah, Sabtu (1/4/2023).
UAH juga menjelaskan bahwa ada beberapa kunci yang bisa dilakukan untuk menggali kecerdasan, yaitu meningkatkan takwa dan menjauhi maksiat. Menurut dia, orang-orang shaleh seperti Ibnu Abbas dan Abu Hurairah memiliki ingatan yang tajam karena kerap meningkatkan takwa kepada Allah SWT.
UAH menegaskan bahwa praktik yang dilakukannya dalam kajian bukanlah sesuatu yang istimewa, melainkan hanya sebuah rumus yang diambil dari perjalanan para nabi, sahabat, dan orang-orang shaleh yang diajadikan sebagai contoh dalam hidup.
Baca Juga:
Viral, Video Lomba Tartil Alquran untuk Seluruh Muslim di China Namun Tidak Pernah Diberitakan
UAH mengatakan bahwa kebiasaannya mengutip referensi dengan menyebutkan detail letak kalimat dalil tersebut, berlangsung secara otomatis.
Hal ini dilakukan untuk menguatkan keimanan dan kecintaannya terhadap Alquran yang tidak ingin terpisah.
"Cinta (dengan Alquran) itu menyatu. Enggak mau terpisah," kata UAH. Dalam praktiknya, ia meyakini bahwa kecerdasan bisa ditemukan dengan cara meningkatkan takwa dan menghindari maksiat.
Topik
Komentar
Tidak ada komentar