Masih banyak masyarakat Indonesia yang tidak menyadari pentingnya mendapatkan kualitas tidur yang baik. Padahal, dampak kurang tidur bisa mengganggu aktivitas keseharian sampai ancaman kesehatan di masa depan.
Ironisnya, berdasarkan studi oleh Zepp Health melalui PR Newswire, menunjukkan bahwa waktu tidur masyarakat Indonesia paling sedikit, dengan durasi tidur rata-rata 6 jam 36 menit.
Padahal, berdasarkan hasil penelitian National Sleep Foundation mengatakan bahwa setidaknya durasi tidur untuk bayi baru lahir di antara 14-17 jam, balita antara 11-14 jam, anak usia sekolah 9-11 jam, remaja 8-10 jam, dan 7-9 jam untuk orang dewasa.
Lantas, apa saja penyebab dan dampak kurang tidur bagi orang tersebut? Berikut penjelasannya:
Penyebab Kurang Tidur
Ada banyak alasan kenapa seseorang tidak bisa mendapat durasi tidur yang cukup. Salah satunya adalah:
1. Kerja Shift
Penyebab utama yang mengganggu kualitas tidur serta ritme sirkadian (sistem tubuh yang mengatur siklus tidur) adalah kerja shift.
Dampak dari jadwal tidur yang tidak teratur ini akan membuat orang tersebut merasa pening dan lelah meskipun sudah tidur dengan durasi yang cukup.
Selain masalah kualitas tidur, gangguan kesehatan mereka di masa depan jauh lebih tinggi daripada mereka yang bekerja secara normal.
2. Stress
Anak muda zaman sekarang biasanya menyebut hal ini dengan overthinking atau terlalu banyak pikiran yang membuat seseorang merasa stress dan khawatir tentang masalah yang terjadi di masa lalu dan masa depan.
Hal ini sangat lumrah, mengingat kita semua tentu akan fokus pada pekerjaan masing-masing di siang hari. Setelah malam tiba, perasaan anxious datang menghantui pikiran mereka.
3. Kebiasaan Buruk di Siang Hari
Kebiasaan buruk atau tidak sehat di siang hari dapat mempengaruhi kualitas tidur anda di malam hari. Biasanya, hal ini terjadi karena terlalu banyak mengonsumsi kafein, tidak berolahraga, atau bermain HP sebelum tidur.
4. Masalah Kesehatan
Masalah kesehatan juga bisa menjadi penyebab masalah tidur, seperti rasa nyeri, mulas, sampai gangguan kesehatan mental.
Tidak hanya itu, obat-obatan tertentu memiliki efek samping yang menyebabkan masalah tidur.
5. Merawat Seseorang
Saat merawat seseorang seperti bayi yang baru lahir atau orang tua, mereka yang berjaga akan kehilangan kualitas dan durasi tidur karena mereka harus bersiaga selama 24 jam untuk menjaga orang yang terkasih.
6. Rokok
Rokok mengandung nikotin yang merupakan senyawa kimia yang bersifat stimulan, sehingga para penggunanya akan merasa ketergantungan dan adiktif.
Selain membuat para perokok kesulitan untuk berhenti, nikotin ternyata juga mempengaruhi kualitas dan durasi tidur karena mereka akan terus merangsang otak perokok untuk terus merokok meskipun hari sudah larut.
Berdasarkan hal ini, Sujarwoto melalui jurnal penelitiannya berjudul “Sleep Disturbance in Indonesia: How Much Does Smoking Contribute?” menemukan bahwa sebanyak 2% masyarakat Indonesia memiliki masalah gangguan tidur dari populasi di tahun 2014. Namun, sebanyak 8 dari 10 laki-laki perokok dilaporkan mengalami gangguan tidur.
Ini berarti, pengaruh nikotin terhadap masalah tidur di kalangan perokok hampir satu setengah kali lebih tinggi daripada mereka yang bukan perokok.
Gejala Kurang Tidur
Berdasarkan Medical News Today, orang yang mengalami kurang tidur akan merasakan banyak gejala, seperti:
- Lelah
- Mudah marah
- Perubahaan suasana hati
- Kesulitan fokus dan mengingat
- Dorongan seks berkurang
Dampak Kurang Tidur pada Kesehatan Tubuh
Ada banyak dampak kurang tidur yang mempengaruhi kesehatan seseorang di masa depan, salah satunya adalah:
1. Sistem Imun
Dampak kurang tidur dapat membuat seseorang lebih rentan terkena infeksi yang membutuhkan waktu lama untuk sembuh. Salah satu penyakitnya adalah masalah pernapasan.
2. Berat Badan
Kurang tidur juga mempengaruhi hormon tubuh sehingga seseorang akan merasa sering lapar atau kenyang. Dampaknya bisa terjadi penumpukkan lemak, perubahan berat badan, sampai risiko diabetes tipe 2.
3. Sistem Kardiovaskular
Fungsi tidur tidak hanya untuk menghilangkan rasa lelah. Tidur juga mempengaruhi seluruh sistem tubuh untuk berjalan dengan lancar. Seperti membantu pembuluh jantung menyembuhkan dan membuat kembali, menjaga tekanan darah, kadar gula, dan kontrol peradangan.
Dengan kata lain, kurang tidur dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
4. Tingkat Hormon
Kurang tidur juga mempengaruhi produksi hormon, termasuk hormon pertumbuhan dan testosteron. Masalah ini juga menyebabkan tubuh melepas hormon stres tambahan seperti norepinefrin dan kortisol.
5. Otak
Dampak kurang tidur akan membuat seseorang sulit menggunakan nalarnya untuk berpikir dan mengontrol amigdala untuk menangani emosi.
Selain itu, dampak kurang tidur akan menurunkan daya ingat seseorang yang pada akhirnya akan mempengaruhi proses pembelajaran.
6. Kesuburan
Kualitas tidur yang buruk dengan durasi yang pendek ternyata bisa mempengaruhi produksi hormon yang meningkatkan kesuburan.
Kapan Perlu ke Dokter?
Jika masalah kesulitan tidur ini sudah terjadi selama hampir 1 minggu, segera periksakan kondisi anda ke dokter primer atau dokter umum.
Dokter umum akan memberikan saran dan solusi untuk mengatasi insomnia. Mulai dari mengubah kebiasaan tidur, gaya hidup, pola makan, diet, dan sebagainya.
Apabila masalah ini terus berlanjut, dokter umum bisa merujuk anda kepada dokter spesialis saraf atau psikolog/psikiater, tergantung penyebabnya.
Anda tidak perlu khawatir masalah biaya, sebab BPJS menanggung seluruh biaya pengobatan, mulai dari dokter umum sampai psikolog atau psikiater.
Tinggalkan Komentar