Selasa, 21 Maret 2023
29 Sya'aban 1444

Dirjen Polpum Kemendagri Ingatkan Pentingnya Pemilu yang Bermartabat

Rabu, 18 Jan 2023 - 14:03 WIB
Screenshot 20230118 133632 - inilah.com
Dirjen Polpum Kemendagri, Bahtiar menyatakan pemilu adalah sebuah keniscayaan yang pasti terjadi setiap lima tahun sekali, namun penyelenggaraannya harus bermartabat. (Foto: Tangkapan layar Webinar Momentum Pemilu Serentak 2024).

Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri (Polpum Kemendagri) Bahtiar menyatakan pemilu adalah sebuah keniscayaan yang pasti terjadi setiap lima tahun sekali, namun harus terselenggara secara bermartabat.

Demikian ia sampaikan secara virtual dalam Webinar bertajuk Momentum Pemilu Serentak 2024 sebagai Wujud Pembinaan Kesadaran Bela Negara, Ideologi Pancasila, dan Wawasan Kebangsaan, pada Rabu (18/1/2023).

“Pemilu ini adalah ajang perebut kekuasaan yang sah, yang demokrasi dengan bermartabat. Jadi berpemilu adalah juga berdemokrasi. Jadi ketika menjalankan pemilu dengan bermartabat terjadi perebutan persaingan dengan cara-cara yang sehat, itu tandanya bahwa demokrasi kita maju,” terangnya.

Baca juga
Besok, KPU Daftarkan Banding Putusan PN Jakpus ke PT DKI

Selain sebagai ajang perebutan kekuasaan yang sah, Bahtiar menegaskan, pemilu juga merupakan tolok ukur dalam kemajuan peradaban suatu bangsa. Penyelenggaraan pesta demokrasi yang berkelanjutan merupakan syarat dari peradaban modern.

“Jadi kalau andaikan sekarang masih ada di belahan dunia ini yang melakukan perebutan kekuasaan dengan cara yang tidak sah atau tidak beradab, maka itu tandanya dia belum maju peradabannya,” tegasnya.

Lebih jauh ia menarik ke belakang, berbicara soal cara perebutan kekuasaan di masa lampau, tentu erat kaitannya dengan peperangan. Yang kini tentunya cara perebutan kekuasaan dengan kekerasan sudah tidak relevan lagi.

Baca juga
Digelar Tertutup, KPU Sebut Rekrutmen Timsel KPUD Tetap Objektif

“Jadi cara natural, dulu orang memilih pemimpin itu dengan peperangan, dengan pertempuran, persaingan, dengan cara-cara yang tidak manusiawi. Yang kuat dia lah yang menang, itu yang jadi berkuasa” ujarnya.

“Maka dalam perkembangan dan peradaban manusia modern, pemilihan pemimpin itu dengan cara yang bermartabat. Cara yang bermartabat metodenya adalah demokrasi, demokrasi instrumennya adalah pemilu,” sambung Bahtiar.

Oleh karena itu, Bahtiar mengajak masyarakat dalam melaksanakan pemilu 2024, menjadikan ajang perebutan kekuasaan yang sah ini sebagai kekuatan persatuan bangsa.

“Pemilu 2024 sebagai instrumen kita, ajang perebutan kekuasaan ini atau kompetisi perebutan kekuasaan ini di legislatif, maupun eksekutif di tahun 2024 ini, justru kita jadikan kekuatan untuk memperkuat kesatuan bangsa kita,” pungkasnya.

Tinggalkan Komentar