inilah.comnewsDua Rumah Rusak Terdampak Longsor di Tanjung Barat, Kerugian Rp1,5 Miliar

Dua Rumah Rusak Terdampak Longsor di Tanjung Barat, Kerugian Rp1,5 Miliar

Senin, 13 Maret 2023 - 23:06 WIB
Share
Dua Rumah Rusak Terdampak Longsor di Tanjung Barat, Kerugian Rp1,5 Miliar

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta evakuasi dua rumah longsor di Tanjung Barat, Jakarta Selatan, Senin (13/3/2023). (Foto: Antara/HO-BPBD DKI Jakarta)

Dua rumah rusak terdampak bencana tanah longsor di kawasan Jalan Nangka Ujung Nomor 27, RT 005/RW 005, Tanjung Barat, Jakarta Selatan (Jaksel), Senin (13/3/2023). Kejadian ini ditaksir menimbulkan kerugian Rp1,5 miliar.

"Tidak ada korban, namun kerugian ditaksir mencapai Rp1,5 miliar," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Isnawa Adji dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (13/3/2023).

Isnawa menjelaskan, peristiwa tanah longsor itu terjadi sekitar pukul 12.30 WIB. Dua rumah yang dihuni dua kepala keluarga (KK) atau dua jiwa itu rusak berat akibat terkikisnya saluran air panel hubung bagi (PHB) Utama Poltangan.

Menurut Isnawa, satu unit tim reaksi cepat (TRC) dibantu petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Tanjung Barat, dan sejumlah personel Satpol PP dikerahkan ke lokasi guna melakukan penanganan usai kejadian.

Berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), wilayah terjadinya gerakan tanah disusun berdasarkan hasil tumpang susun (overlay) antara peta zona kerentanan gerakan tanah dengan peta prakiraan curah hujan bulanan.

Menurut informasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) beberapa daerah di Provinsi DKI Jakarta berada di Zona Menengah, yaitu:

1. Jakarta Selatan, meliputi wilayah Kecamatan Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu, dan Pesanggrahan.

2. Jakarta Timur, meliputi wilayah Kramatjati, dan Pasar Rebo.

Pada zona menengah dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal. Hal ini terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan.

Sedangkan, pada zona tinggi, gerakan tanah lama dapat aktif kembali. Oleh karena itu, pemerintah dan masyarakat diimbau tetap mengantisipasi adanya potensi gerakan tanah pada saat curah hujan di atas normal.

Topik
Share
Komentar

Tidak ada komentar

BERITA TERKAIT