Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (Ketum PPP) Mardiono menyinggung bahwa hasil survei Charta Politika yang menyebutkan PPP masih berada di bawah ambang batas parlemen atau parliamentary threshold, sebagai cambuk bagi partainya.
“Ya hasil-hasil survei yang disampaikan oleh lembaga-lembaga survei merupakan cambuk bagi kami, kritik bagi kami, untuk kita bisa kerja lebih keras lagi,” tutur Mardiono seusai makan malam dengan petinggi Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu malam (30/11/2022).
Meski PPP sejak dahulu selalu mendapatkan posisi terendah dalam setiap hasil survei, Mardiono menegaskan bahwa PPP memiliki basis yang loyal.
“Sebenarnya kita potret dari hasil pemilu 2014 (dan) 2019. Walupun di dua pemilu itu kita memiliki masalah di internal kita, tetapi di 2014 kita masih eksis,” tegasnya.
“Masih 39 kursi bahkan naik dari pemilu sebelumnya. Dari pemilu sebelumnya itu kita naik satu kursi,” sambungnya.
Padahal, menurutnya, internal PPP kala itu sedang menghadapi suatu masalah.
“Nah di 2024 nyaris konsolidasi nasional kami, partai persatuan pembangunan, itu yang terbaik. Karena saya sudah mengikuti hampir 5 kali pemilu. Ini konsolidasi nasional yang kita lakukan saat ini, adalah yang terbaik,” pungkasnya.
Sebelumnya, berdasarkan survei Charta Politika yang dilakukan pada 4-12 November 2022 dengan melibatkan 1.220 responden, PPP tercatat memiliki elektabilitas sebesar 3,6 persen atau di bawah ambang batas parlemen yang sebesar 4 persen.
Tak hanya itu pada poin elektabilitas, PPP juga menempati peringkat 10, yang kemudian disusul oleh elektabilitas Partai Perindo sebesar 2,5 persen.
Tinggalkan Komentar