Kamis, 30 Maret 2023
08 Ramadhan 1444

Gaji Lulusan STP Bisa Lebih Besar Rp1,2 M Setahun

Kamis, 21 Apr 2016 - 20:16 WIB
Penulis : Dindien Ridhotulloh
Menteri Pariwisata Arief Yahya

INILAHCOM, Bandung – Menteri Pariwisata Arief Yahya mengungkapkan lulusan Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) bisa mengantongi gaji hingga Rp1,2 miliar per tahun. Penghasilannya bisa lebih besar jika para lulusannya bisa menjadi entrepreneur.

"Saya survei lulusan STP menjadi GM sebuah perusahaan perhotelan itu gaji maksimalnya, Rp75 juta sampai Rp100 juta sebulan. Setahun masih di angka Rp1,2 miliar," jelas Menpar Arief Yahya yang menjadi pembicara di pada wisuda 674 lulusan STP Bandung, Kamis (21/4/2016).

Menurut Menpar besar kecil gaji itu relatif, tetapi angka itu masih jauh dibandingkan sektor telekomunikasi yang sudah menembus Rp3-6 M. Kalau menjadi profesional, maksimal take home pay hanya di angka Rp1,2 miliar. "Karena itu harus ada 10 persen menjadi entrepreneur. Di sinilah lulusan STP bisa mendapatkan benefit yang jauh lebih tinggi mendekati telekomunikasi," jelas Menpae.

Menpar sangat antusias dengan lulusan STP yang dikenal dengan sebutan ENHAII itu yang zero unemployment. Artinya 100 persen terserap oleh pasar tenaga kerja, 40 persen ke luar negeri. Rata-rata kiriman ke orang tua, mencapai US$1.000 per bulan. Artinya, supplay masih kurang dibandingkan dengan demandnya. "Anda tidak salah pilih di jalur cultural industry seperti di pariwisata ini," ucapnya.

Arief Yahya dalam kesempatan itu meminta Deputi Kelembagaan Kemenpar Ahman Sya untuk mempersiapkan Inkubator, bagi anak-anak mahasiswa STP yang ingin mengembangkan entrepreneurship, sebelum terjun di bisnis yang sesungguhnya

Kemenpar akan memfasilitasi mahasiswa dan lulusan STP Bandung untuk mendapatkan KUR dengan bunga 9 persen, pada usaha yang terkait dengan pariwisata. Misalnya membuat resto, cafe, modal kitchen set, aplikasi teknologi dan lainnya di destinasi wisata. "Gampangnya, bisa kredit semudah kredit motor," ungkapnya.

Di kawasan pariwisata, menpar memberi contoh dengan usaha homestay dan kampung wisata. Kemenpar bisa mengusahakan financing dengan skema sangat bagus. Nilai kredit perumahan dengan angka Rp150 juta sampai Rp 300 juta, bunga 5 persen fix, uang muka 1 persen, atau cicilan sekitar Rp800.000 per bulan. "Cukup 2 weekend, Sabtu-Minggu saja dengan harga Rp200 ribu per hari, sudah nutup?" hitungnya.