Dosa pertama yang dilakukan oleh mahluk adalah iblis atas kesombongannya yang menolak perintah Allah untuk bersujud kepada Nabi Adam AS.
Iblis menunjukkan kesombongannya dengan berkata aku lebih mulia karena diciptakan dari api dan diciptakan lebih dulu, sedangkan Adam diciptakan dari tanah.
Mengenai hal ini KH Ahmad Bahauddin Nursalim menjelaskan mengapa dosa iblis abadi dan tidak diampuni oleh Allah SWT, jawabannya adalah karena sombong.
Gus Baha, sapaan akrabnya membandingkan dengan dosa yang dilakukan oleh Nabi Adam AS, namun Allah SWT mengampuninya. Terdapat perbedaan motif yang mengakibatkan langgengnya dosa iblis dan tidak permanennya dosa Nabi Adam.
Perbedaan motif itulah yang membuat keduanya menerima hadiah dan teguran dari Allah.
“Maksiat yang timbul karena syahwat lebih mudah diampuni oleh Allah. Akan tetapi sebaliknya, maksiat yang berasal dari sifat sombong dan mengklaim menjadi paling benar serta paling sholeh malah lebih sulit diampuni ketika dibandingkan dengan maksiat yang dilakukan karena syahwat,” ujar Gus Baha.
Artinya, Ulama Ahli Tafsir Alquran itu melanjutkan, menjadi sebuah kewajaran ketika dosa Nabi Adam mudah diampuni dan dosa iblis disebutkan sebagai dosa yang abadi dan sulit mendapatkan ampunan Allah.
Diketahui, pada saat itu maksiat yang dilakukan iblis adalah (sombong) dengan mengklaim dan mengaku-mengaku menjadi yang lebih baik dari pada Nabi Adam.
“Kesombongan inilah yang membuat iblis resisten terhadap perintah Allah,” jelasnya.
Sementara itu, maksiat yang dilakukan Nabi Adam terjadi saat beliau melanggar larangan Allah untuk menjauhi buah khuldi. Gus Baha menyebut maksiat yang dilakukan Nabi Adam ini sebagai maksiat karena syahwat, sehingga bukan karena sombong sebagaimana yang dilakukan oleh iblis.
Terakhir, Gus Baha berpesan agar kita tidak melakukan maksiat seperti sombong dan menganggap diri kita lebih baik dari pada orang lain.
Tinggalkan Komentar