Tahun ini, 2015, tepatnya tanggal 28-29 Mei, bertempat di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Jalan Tamansari Kota Bandung, Relawan TIK menggelar kembali "Festival TIK untuk Rakyat 2015".
Festival TIK merupakan ajang pertemuan para stakeholder di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (pemerintah, akademisi, pebisnis, komunitas, masyarakat) untuk lebih mendekatkan dan mengakrabkan masyarakat dengan dunia TIK. Sebelumnya, Festival TIK pertama kali sukses digelar pada 2012 di Gedung Politeknik Telkom Bandung dengan tema "Wilujeng Surfing", dilanjutkan pada 2013 di Jx International Expo Surabaya dengan tema "Jer Basuki Mawa Tekno", dan pada 2014 dilaksanakan di Lion Plaza Hotel Manado dengan tema "Sitou Timou Tumou Tou deng TIK".
Di festival yang ke-4 ini, memperhatikan pesatnya penetrasi pertumbuhan pengguna internet Indonesia, maka Festival TIK 2015 ini dianggap perlu untuk mengusung tema "Building Indonesian Smart Society" dengan maksud membangun masyarakat cerdas Indonesia di bidang TIK, dengan bersemboyankan "Sabanda Sariksa SaTIKa" yang berarti TIK Milik(hak) Kita dan untuk Kepentingan Bersama, serta dengan tagline "Hayu Urang NgeTIK" yang berarti seruan kepada seluruh lapisan masyarakat untuk bersama memanfaatkan TIK. Festival TIK 2015 akan dikemas secara lebih menarik dengan isu-isu kekinian dalam seminar/panel nasional, workshop, pameran dan bazar, serta silaturahmi antar komunitas se-Indonesia.
Seminar nasional kali ini dibagi ke dalam 5 sesi yang akan mengupas tuntas seputar Smart Society, Pemanfaatan Internet untuk Masyarakat Digital, Kebijakan Penapisan Konten Internet Bermuatan Negatif, Pemanfaatan Open Source untuk Smart City, dan Membangun Start-up di Indonesia. Tentunya materi-materi tersebut akan dibahas secara detail oleh para pakar di bidangnya.
Pada sesi pertama, akan hadir Ridwan Kamil (Walikota Bandung) membahas Smart City, Bambang Heru Tjahjono (Dirjen Aplikasi Informatika) membahas rencana pemerintah dalam membangun Smart City, Budiman Sudjatmiko (Aktivis dan Politisi) membahas Smart Village, dan Achmad Sugiarto (Telkom Digital Bisnis) membahas konten digital pengisi Smart City dan Smart Village.
Pada sesi kedua, akan hadir Septriana Tangkary (Direktur Pemberdayaan Informatika) membahas kebijakan pemanfaatan internet kreatif, Atalia Praratya (Ketua PKK Bandung) membahas peran wanita dalam mengembangkan ide dan kreativitas melalui media, Andi Budimansyah (PANDI) membahas domain.id dalam dunia kreatif digital Indonesia, Joshua K. Rombot (ICT Watch) membahas building block for smart society (perspektif komprehensif dalam membangun smart city, smart society, smart ecosystem), dan Gustaff (Common Room) membahas peran IT dalam menunjang dunia kreatif di Bandung.
Pada sesi ketiga, akan hadir Cahyana Ahmadjajadi (Dewan Pendiri Relawan TIK) membahas amanat UU ITE dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, Ir. Azhar Hasyim (Direktur e-bisnis Kominfo) membahas Kebijakan Penapisan Konten Bermuatan Negatif, Komjen Pol. Drs. Saud Usman Nasution, S.H., M.M. (BNPT) membahas terorisme dan penyebarannya di internet, dan Yamin El Rust (Nawala) akan membahas bagaimana praktek penapisan konten internet di berbagai Negara.
Pada sesi keempat, akan hadir Onno W. Purbo (Pakar TIK) membahas pemanfaatan open source untuk menunjang aplikasi konten smart city, Dr. Masaki Umejima (Keio University) membahas transportasi praktis, less cash society, dan Bambang Soeprijanto (Dewan Pendiri Relawan TIK) akan membahas peran komunitas dalam memasyarakatkan open source.
Pada sesi terakhir seminar akan hadir Semmy Pangerapan (APJII) membahas peran APJII dalam mendorong start-up di Indonesia, Rendy Maulana (Qwords.com) membahas bagaimana membangun start-up menjadi perusahaan besar, Yohanes (Bandung Digital Valley) membahas BDV sebagai inkubasi start-up, Yohan Totting (Komunitas Start-Up/FOWAB) akan membahas tentang memulai start-up atau peta start-up, dan Erlan Rinaldi (Sobat Budaya) yang telah banyak memanfaatkan start-up budaya untuk menjual image bangsa.
Bagaimana, sesi demi sesi yang akan disampaikan berbobot kan? Baik itu materi maupun narasumbernya. Hayo sialakan para pencinta TIK bergabung di komunitas yang harus eksis di era teknologi informasi ini! (suro prapanca)