INILAH.COM, Jakarta - FIFA mulai mengakui Indonesian Premier League (IPL) sebagai kompetisi resmi PSSI dan mencantumkannya dalam laman resmi FIFA mengenai federasi sepak bola Indonesia tersebut.
Penggantian kompetisi dari Indonesia Super League (ISL) dengan IPL oleh PSSI tidak berjalan lancar. Klub-klub besar dan sejumlah anggota PSSI lainnya menilai kebijakan tersebut diambil tanpa mengakomodir kepentingan mayoritas klub dan anggota dan, sebaliknya, sarat akan kepentingan tertentu.
Karena itu, mayoritas klub elit seperti Persipura Jayapura, Sriwijaya FC, Persib Bandung hingga PSMS Medan memilih berkompetisi di ISL, kendati sudah tak diakui lagi oleh PSSI.
Sebelumnya, FIFA masih menunggu laporan PSSI seputar perkembangan konflik ini, sehingga nama kompetisi lama, yakni ISL, masih terpampang di situsnya.
Namun sejak kemarin, susunan klasemen ISL sudah berubah menjadi susunan klasemen IPL dalam salah satu laman resmi FIFA dengan alamat: http://www.fifa.com/associations/association=idn/nationalleague/standings.html
Untuk menarik klub-klub elit ke kompetisi resmi mereka, PSSI melakukan segala cara, mulai rayuan hingga ancaman. Sebelumnya, mereka tidak mendaftarkan Persipura ke Liga Champions Asia dan kini ancaman diberikan kepada para pemain.
Para pemain yang berlaga di luar kompetisi resmi suatu federasi anggota FIFA, dalam hal ini PSSI di Indonesia, tidak boleh memperkuat timnas negaranya masing-masing. Hal ini sesuai dengan aturan FIFA, demikian dijelaskan ketua umum PSSI Djohar Arifin Husin.