Komite Aksi Solidaritas untuk Munir (KASUM) menyatakan aksi peretasan Bjorka yang membeberkan dalang pembunuhan Munir Said Thalib di akun media sosial seakan menyegarkan ingatan masyarakat. Kendati bukan data baru, informasi yang diungkap Bjorka menegaskan bahwa dalang pembunuhan Munir yang melibatkan aktor negara dalam hal ini Muchdi Pr dan petinggi Badan Intelijen Negara (BIN) belum tersentuh.
“Sejak laporan Tim Pencari Fakta (TPF) kasus Munir dulu yang dokumennya hilang, sebenarnya dari situ sudah jelas sama dengan yang dikatakan Bjorka tentang pembunuh Munir yaitu Muchdi Pr,” ujar Sekretaris Jenderal KASUM, Bivitri Susanti di Kantor Kontras, Jakarta Pusat, Selasa (13/9/2022).
Senada dengannya, Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Arif Maulana menilai peretasan yang dilakukan Bjorka telah menjadi pengingat bagi publik, aparat penegak hukum, bahkan Presiden bahwa pembunuhan Munir melibatkan institusi negara. Namun aktor utamanya tidak tersentuh.
“Aktor pejabat publik saat itu yang terlibat dalam kematian tragis Cak Munir 18 tahun lalu, 7 September 2004 di perjalanan Jakarta-Belanda. Yang harus dicatat, ada Badan Intelijen Negara di balik kematian Cak Munir,” tegasnya.
Diketahui, Bjorka mengungkap sosok pembunuh Munir melalui akun Twitter @bjorkanism pada Minggu (11/9/2022), yakni mantan Deputi V Badan Intelijen Negara (BIN) Muchdi Purwopranjono atau Muchdi PR yang saat ini menjabat Ketua Umum Partai Berkarya. Komnas HAM membentuk tim adhoc penyelidikan dugaan pelanggaran HAM berat dalam kasus pembunuhan Munir yang terjadi pada 2004 yang lalu.
Tinggalkan Komentar