Ini Tanda Penurunan Muka Tanah di Jakarta Makin Berkurang


Foto: Istimewa
Pertanyaan: Pengambilan air tanah di Jakarta berkurang, indikatornya apa?
Jawaban:
Penurunan muka tanah di Ibu Kota makin berkurang menandakan aktivitas pengambilan air tanah di Jakarta mulai menyusut. Demikian disampaikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, menyusul Jakarta awalnya memiliki 20 titik penurunan muka tanah, kini tersisa lima titik.
"Ini menunjukan bahwa kegiatan pengambilan air tanah berkurang," kata Anies, Rabu (1/9/2021).
Anies menyampaikan saat ini pasokan air bersih telah tersebar di wilayah Jakarta, salah satunya melalui ketersediaan aliran air minum (PAM). Kemudian sejumlah regulasi telah dikeluarkan untuk menjamin ketersediaan air bersih. Seperti Pergub Nomor 16 Tahun 2020, Pergub Nomor 45 Tahun 2021, Pergub 52 Tahun 2021, serta revisi Pergub 57 Tahun 2021.
Pemprov DKI Jakarta mengajukan subsidi penggunaan air bersih sebesar Rp 33,68 miliar pada APBD Perubahan 2021 dan APBD 2022. Subsidi air bersih ini akan disediakan oleh PAM Jaya.
Dijelaskan nantinya per keluarga hanya perlu membayar Rp 3.550 per m³. Jadi hanya sekitar 10 persen dari total pengeluaran air bersih.
"Saya berikan contoh ilustrasi, sebelum ada subsidi keluarga sederhana di pulau seribu harus mengeluarkan Rp 32 ribu per m³. Alhamdulillah dengan ada subsidi sekarang menjadi Rp 3.550 per m³. Turunnya hampir 90 persen. Hanya membayar kurang lebih 10 persen," tutup mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.
Topik
Komentar
Tidak ada komentar