Selasa, 28 Maret 2023
06 Ramadhan 1444

Kasus Gagal Ginjal Akut di Jakarta Melonjak Jadi 90 Kasus

Selasa, 25 Okt 2022 - 18:56 WIB
Penulis : Harris Muda
Editor : Ajat M Fajar
Kasus Gagal Ginjal Akut di Jakarta Melonjak Jadi 90 Kasus
Ilustrasi/Istockphoto

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Widyastuti melaporkan jumlah kasus gagal ginjal akut misterius pada anak hingga Selasa (25/10) mengalami lonjakan menjadi 90 kasus.

“Kami himpun mulai dari Januari sampai dengan kemarin itu terlaporkan 90 kasus dengan diagnosa kerja gagal ginjal akut atipikal,” kata Widyastuti saat ditemui di DPRD DKI Jakarta, Selasa (25/10/2022).

Dia menambahkan, dari 90 kasus yang terhitung sejak Januari 2022 silam, 44 anak di antaranya meninggal dunia.

“Secara umum saat ini di DKI Jakarta dari Januari ya dari 90 yang tercatat 49 persen meninggal kemudian sedang dirawat saat ini 26 anak kemudian yang survive (bertahan) 15,” kata dia.

Baca juga
Prakiraan Cuaca Jakarta Selasa 16 November: Siang Sebagian Wilayah DKI Hujan Petir

Dinkes DKI mencatat, penyebaran kasus gagal ginjal akut pada anak bukan hanya berdomisili dari wilayah DKI Jakarta. Penyebaran kasus itu juga berada dari daerah provinsi lain yang mendapat perawatan di Ibu Kota.

“56 persen di DKI Jakarta kemudian 20 persen adalah di Jawa Barat dan 12 persen di Banten yang lainnya dari luar Jabodetabek,” tegasnya.

Seperti informasi sebelumnya, tren kasus gangguan ginjal akut misterius pada anak di Ibu Kota menurut data Dinkes DKI mulai meningkat pada Agustus-Oktober 2022.

Sebelumnya, Juru Bicara (Jubir) Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI), Mohammad Syahrir, menjelaskan 10 dari 11 anak yang dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo (RSCM) mengalami peningkatan kesehatan dan tidak ada perburukan dari gagal ginjal akut atau Acute Kidney Injury (AKI).

Baca juga
Jaksel dan Jaktim Diprakirakan Hujan Jumat Siang

“Dari hasil pemberian fomepizole di RSCM, 10 dari 11 pasien yang telah diberikan fomepizole terus mengalami perbaikan secara klinis. Tidak ada kematian dan perbaikan lebih lanjut. Anak tersebut sudah dapat mengeluarkan air kecilnya,” kata Jubir Kemenkes RI, Mohammad Syahrir tersebut kepada awak media melalui zoom meeting, Jakarta, Selasa (25/10/2022).

lebih lanjut, peningkatan kesehatan terdapat 10 anak tersebut berdasarkan dari hasil pemeriksaan melalui laboratorium dan terbukti tidak terdeteksi senyawa kimia etilen glikol (EG). Hal tersebut karena para pasien sudah mengonsumsi obat antidotum yang disebut fomepizole.

Tinggalkan Komentar