Kamis, 08 Juni 2023
18 Dzul Qa'dah 1444

Kempit Rp1,32 Triliun, Laba Astra Otoparts Moncer 116,9 Persen di 2022

Rabu, 22 Feb 2023 - 13:14 WIB
Penulis : Ahmad Munjin
Kempit Rp1,32 Triliun, Laba Astra Otoparts Moncer 116,9 Persen di 2022 - inilah.com
Presiden Joko Widodo (kanan) mencoba alat angkut perkebunan Wintor, disaksikan Presiden Direktur PT Astra Otoparts, Hamdani Dzulkarnain Salim (kiri), Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto (kedua kiri) dan Presdir PT Astra International Tbk, Prijono Sugiarto, pada peluncuran Program Pendidikan Vokasi Industri Link and Match SMK dan Industri wilayah Jabar, di Cikarang, Bekasi, Jabar, Jumat (28/7/2017). (Foto: Antara/Hilman)

PT Astra Otoparts Tbk, emiten suku cadang Grup Astra yang berkode saham AUTO membukukan laba bersih Rp1,32 triliun pada 2022. Angka ini tumbuh 116,9 persen year on year (yoy) dari tahun sebelumnya Rp611,34 miliar.

Melansir laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Rabu (22/2/2023), laba tersebut ditopang oleh kinerja pendapatan yang tumbuh 22,62 persen yoy menjadi sebesar Rp18,57 triliun, dari sebelumnya Rp15,15 triliun pada 2021.

Sementara pendapatan dari pihak ketiga yang mencakup penjualan lokal dan ekspor naik 21,64 persen yoy menjadi Rp12,01 triliun pada 2022.

Sedangkan pendapatan dari pihak relasi tumbuh 24,46 persen yoy menjadi Rp6,56 triliun pada 2022, dengan kontribusi dari PT Astra Honda Motor (AHM) sebesar Rp3,70 triliun dan PT Astra Daihatsu Motor sebesar Rp1,68 triliun.

Baca juga
‘Capital Outflow’ Investor Asing Bikin IHSG Melaju di Zona Merah

Segmen manufaktur komponen otomotif mendominasi penjualan AUTO senilai Rp10,35 triliun, disusul perdagangan sebesar Rp8,22 triliun pada 2022.

Namun demikian, pertumbuhan pendapatan tersebut diikuti dengan kenaikan beban pokok pendapatan yang tumbuh 19,55 persen yoy menjadi Rp15,89 triliun pada 2022, dari sebelumnya Rp13,29 triliun pada 2021.

Dari sisi neraca, AUTO mencatatkan pertumbuhan aset menjadi Rp18,52 triliun pada Desember 2022, dari sebelumnya Rp16,94 triliun pada akhir 2021, yang ditopang oleh naiknya kas dan setara kas, piutang usaha, serta persediaan perseroan.

Selain itu, jumlah liabilitas turut meningkat menjadi Rp5,46 triliun pada akhir 2022, dari sebelumnya Rp5,10 triliun pada 2021, yang seiring pertumbuhan utang usaha, liabilitas akrual dan provisi, dan liabilitas jangka panjang.

Baca juga
Ada Cuan di Saham-Saham IDX30 ketika IHSG ‘Technical Rebound’

Sementara itu, posisi ekuitas tumbuh dari Rp11,84 triliun menjadi Rp13,05 triliun pada akhir tahun 2022.

Tinggalkan Komentar