Ketiadaan tokoh sentral dipandang akan menyulitkan langkah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berkoalisi demi menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Imbasnya, koalisi bernama Semut Merah ini bakal mudah goyah.
“Peluang ke arah itu semakin besar karena PKB terkesan akan memaksakan ketua umumnya Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menjadi capres,” kata pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, Senin (13/6/2022).
Jamil menjelaskan, sejauh ini elektabilitas Cak Imin hingga saat ini sangat rendah. Sehingga tak layak diusung menjadi capres.
Di sisi lain, lanjut Jamil, persoalan juga terjadi di PKS. Hal ini terkait tidak adanya tokoh sentral atau yang bisa diusung sebagai capres juga terjadi di PKS.
“Persoalan capres yang akan diusung membuat kedua partai akan cepat goyah. PKB dan PKS akan sulit bersepakat bila keduanya memaksakan kadernya menjadi capres,” tegas Jamil.
Sebelumnya, Sekjen DPP PKS Aboe Bakar Alhabsyi mengatakan, PKS punya 50 kursi di DPR. Sedangkan jumlah kursi PKB sebanyak 58. Sehingga hanya membutuhkan 7 kursi untuk bisa mengusung pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).
“Artinya tinggal satu partai politik (bergabung dalam koalisi). Kita lihat semoga berjalan panjang umur dan bisa bertahan,” kata Aboe Bakar usai bertemu Wakil Ketua Umum DPP PKB Jazilul Fawaid Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (9/6/2022).
Tinggalkan Komentar