Kamis, 01 Juni 2023
11 Dzul Qa'dah 1444

Imbas Krisis Global, Pabrik Sepatu Branded Vietnam PHK Ribuan Karyawan

Selasa, 21 Feb 2023 - 22:30 WIB
Sepatubranded - inilah.com
Tangkapan layar, sepatu branded, produk pabrik sepatu Pou Chen Corp asal Vietnam kehilangan omzet signifikan. Terpaksa PHK 6 ribu karyawan pada tahun ini. (Foto: Youtube).

Hawa-hawa resesi global kini mulai dirasakan industri sepatu, baik di tanah air maupun luar negeri. Termasuk pabrik sepatu Pou Chen Corp sepi permintaan. Ujung-ujungnya PHK.

Benar saja, industri sepatu olah raga asal Vietnam, terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 6.000 karyawan pada tahun ini.

Tahap awal, pemasok sepatu olah raga dari brand kondang yakni Adidas dan Nike itu, bakal mem-PHK 3 ribu karyawannya, atau 50 persen di akhir bulan ini. Separuh lagi bakal di-PHK di akhir tahun ini.

Dilansir dari Reuters, Selasa (21/2) pabrik yang berlokasi di Ho Chi Minh, Vietnam itu, memilih PHK setelah mengalami penurunan omzet. Permintaan global anjlok signifikan.

Baca juga
Antisipasi PHK, Ekonom Sarankan Genjot Ekspor dari Tiga Sektor

Pabrik Pouyen Vietnam memasok perusahaan global seperti Nike Inc. dan Adidas AG serta menjadi salah satu pemberi kerja terbesar di Kota Ho Chi Minh dengan 50.500 orang pekerja.

Pihak Pou Chen mengaku hanya akan memangkas tidak lebih dari 3.000 staf di tengah ketidakpastian prospek ekonomi makro dan dampaknya terhadap operasional ke depan. “Perusahaan akan dengan hati-hati menanggapi perubahan dinamis dalam lingkungan bisnis,” kata Pou Chen dalam pengajuan ke bursa Taiwan.

Dari lantai bursa, saham Pou Chen turun 1,2 persen di perdagangan Selasa sore hari di Taiwan. Secara umum turun 0,1 persen.

Baca juga
Serapan Anggaran 2022 Naik Tipis, Menteri Hadi Pamer Capaian Sertifikat Tanah

Rencana PHK ini menandai titik balik bagi perusahaan yang menghadapi kekurangan tenaga kerja dan gangguan manufaktur di Vietnam akibat pandemi Covid-19 pada 2021.

Sedangkan, ekspor Vietnam pada Januari turun 26 persen dari tahun sebelumnya, dengan impor turun 24 persen. Penurunan impor dapat mengindikasikan kontraksi dalam industri karena perusahaan memotong pembelian bahan dan peralatan untuk produksi.

Tinggalkan Komentar