Jumat, 24 Maret 2023
02 Ramadhan 1444

Menkes Budi Ajak Pj Gubernur Jakarta Tekan Angka Stunting di Ibu Kota

Rabu, 01 Feb 2023 - 14:00 WIB
Menkes Budi Ajak Pj Gubernur Jakarta Tekan Angka Stunting di Ibu Kota
Menkes Budi Gunadi bersama PJ Gubernur Jakarta Heru Budi komitmen menekan angka stunting di Ibu Kota (Inilah.com/Harris Muda)

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menargetkan angka stunting di Jakarta bisa turun hingga 5 persen.

Menkes Budi ingin menjadikan Ibu Kota sebagai refleksi untuk memuluskan program nasional penurunan stunting.

“Kita kan baru launch data stunting nasional turun dari 24 (persen) ke 21 (persen) nah bapak Presiden kan pengennya 14 (persen) di 2024 saya tadi datang ke Pak Gub. Pak Gub negara-negara maju itu kan dibawah 5 (persen) yuk kita kasih hadiah ke bapak Presiden,” kata Budi saat bertemu Pj Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono di Balai Kota, Rabu (1/2/2023).

Budi pun mengaku telah menyiapkan sejumlah program demi menurunkan angka stunting di DKI bersama Pj Gubernur.

Baca juga
Heru Budi: Percepat Penanganan Banjir Jakarta

Pertama, kata dia, mensinkronkan data antara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dengan data daerah dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

“Jadi datanya by name by address itu mesti sama data Kemenkes data Gubernur dengan data BKKBN. Kita sudah setuju akan disamakan dalam waktu seminggu,” ungkapnya.

Kedua, setelah data beres, maka bisa dimulai dengan akurat program kesehatan guna mencegah stunting.

“Programnya juga disinkronkan karena program kesehatan itu banyak kita fokus ke dua grup, yakni ibu hamil karena risiko paling tinggi sebelum melahirkan dan grup bayi 6-24 bulan karena disitu dia butuh makanan tambahan diluar ASI itu kebutuhannya spesifik harus ada protein hewani bisa telur, ikan, susu, daging ayam atau daging sapi,” terangnya.

Baca juga
Menkes Tarik dan Larang Peredaran 102 Obat Sirop yang Mengandung EG dan DEG

Sementara, persoalan sosial, ekonomi dan aspek di luar kesehatan menjadi tanggung jawab kepala daerah.

“Masalah ekonomi, masalah pendidikan, persepsi agama, perkawinan terlalu dini, masa kelahiran terlalu pendek, itu di luar kesehatan. Nah, Pak Gub udah punya program itu juga. nanti dikoordinasikan di bawah BKKBN,” tandasnya.

Tinggalkan Komentar