inilah.comnewsMinta Maaf ke Luhut, Haris Azhar: Saya Tak Ada Niat Menyerang Pribadi Bapak

Minta Maaf ke Luhut, Haris Azhar: Saya Tak Ada Niat Menyerang Pribadi Bapak

Kamis, 8 Juni 2023 - 16:32 WIB
Share
Minta Maaf ke Luhut, Haris Azhar: Saya Tak Ada Niat Menyerang Pribadi Bapak

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, masuk ke ruang sidang saat akan menjadi saksi kasus pencemaran nama baik dirinya dengan terdakwa, Haris-Fatia di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Jl. DR. Sumarno, Penggilingan, Jakarta, Kamis (8/6/2023). (Foto: Inilah.com/Agus Priatna)

Haris Azhar mengucapkan permintaan maaf ke Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Panjaitan. Aktivis HAM ini mengaku tidak berniat menyerang pribadi Luhut.

Hal tersebut, diungkapkan Haris Azhar dalam sidang perkara pencemaran nama baik, di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur, Kamis (8/6/2023),

"Pak Luhut, saya tidak ada niat menyerang pribadi Bapak. Bahwa Bapak merasa bahwa itu terserang secara pribadi, ya saya minta maaf," ujar Haris Azhar.

Ia pun menceritakan alasan membuat konten yang ia sadari akan membuat hubungannya dengan Luhut menjadi tidak baik.

"Tapi saya ambil risiko ini. Jadi persidangan ini pun sudah saya duga. Saya bukan cari musuh sama Bapak, tapi saya sedih dengan Papua ini. Itu masalahnya. Mereka naik ke gunung 2 jam," kata dia.

Saat menjadi saksi, Luhut mengaku berang dengan tudingan yang disampaikan Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti. Terlebih Luhut makin jengkel sewaktu dituduh memiliki bisnis di Papua.

“Saya punya anak buah gugur di daerah operasi sudah banyak dan saya dibilang penjahat itu sangat menyakitkan bagi saya,” ucap Luhut.

Direktur Lokataru Haris Azhar dan Koordinator KontraS Fatia Maulidiyanti didakwa mencemarkan nama baik Luhut Binsar Pandjaitan oleh jaksa.

Jaksa menyatakan pernyataan Haris dan Fatia dalam sebuah video yang diunggah melalui akun YouTube milik Haris telah mencemarkan nama baik Luhut.

Video tersebut berjudul ‘Ada lord Luhut di balik relasi ekonomi-ops militer Intan Jaya!! Jenderal BIN juga Ada1!. Hal yang dibahas dalam video itu adalah kajian cepat Koalisi Bersihkan Indonesia dengan judul ‘Ekonomi-Politik Penempatan Militer di Papua: Kasus Intan Jaya’.

Topik
Share
Komentar

Tidak ada komentar

BERITA TERKAIT