INILAHCOM, Jakarta - Tenaga Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin membantah pernyataan Pimpinan FPI Habib Rizieq Shihab yang menyatakan ada pihak yang berupaya melakukan pergeseran Pancasila dari dasar negara menjadi pilar negara.
Ngabalin lantas menantang Rizieq untuk bersuara. Atau menyampaikan pidato dalam bentuk video dan menjelaskan detil pernyataanya terkait pihak yang ingin menggeser Pancasila menjadi pilar negara.
"Suruh aja tulis apa yang dia mau. Ngomong dong. Suruh aja dia pidato, bikin v-log. Biar saya kasih presiden. 'Pak ini lho yang dimaksud sama Rizieq Shihab menggeserkan pancasila dari ideologi menjadi pilar'. Berikan dong masukan," katanya di Jakarta, Sabtu (24/8/2019).
Ia menegaskan, pemerintah selama ini terus berupaya menjaga Pancasila, salah satu langkahnya dengan membentuk BPIP. Presiden Jokowi menurutnya tegas menghalau paham-paham lain yang ingin berupaya mengganggu Pancasila.
"BPIP adalah sebuah ikhtiar, jangan keliru. Badan Pembinaan Ideologi Pancasila adalah sebuah ikhtiar untuk dan atas nama negara RI, Presiden Joko Widodo melakukan langkah-langkah untuk menjaga memelihara dan terus memperjuangkan perjuangan penegakan Pancasila dan UUD 1945, kebhinekaan kita. Makanya kita terus bergerak melawan intokleransi," jelas Ngabalin.
Diberitakan sebelumnya, Imam besar FPI Habib Rizieq Shihab kembali membuat pernyataan langsung lewat video dari mekah yang disiarkan oleh akun Youtube Front TV, Sabtu (24/8/2019). Pernyataan ini disampaikan dalam rangka milad ke-21 FPI.
Dalam siaran tersebut, Habib Rizieq menyinggung Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) yang dibentuk Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya BPIP tidak paham hakikat dan esensi Pancasila.
Menurutnya, Pancasila adalah dasar negara Republik Indonesia, bukan pilar negara. Menurut dia, ada pihak yang menyebut Pancasila sebagai pilar negara, yang dia nilai sama sekali tidak paham konstitusi, bahkan gagal paham tentang dasar negara Republik Indonesia. [hpy]