Kamis, 01 Juni 2023
11 Dzul Qa'dah 1444

Nilai Valuasi Twitter Anjlok Jadi Rp303 Triliun

Senin, 27 Mar 2023 - 14:11 WIB
Valuasi Twitter
Nilai valuasi Twitter saat ini anjlok menjadi US$20 miliar atau sekitar Rp303 triliun, jauh di bawah nilai kapitalisasi saat jejaring sosial itu diakuisisi Elon Musk pada Oktober tahun lalu yang mencapai US$44 miliar atau sekitar Rp667 triliun. [foto: New York Times]

Orang terkaya di dunia yang juga pemilik jejaring sosial Twitter, Elon Musk, pada Senin (27/3/2023) menyatakan bahwa valuasi Twitter saat ini sudah mencapai US$20 miliar atau sekitar Rp303 triliun.

Angka itu jauh di bahwa nilai kapitalisasi pasar Twitter sebelum dibeli Musk pada Oktober 2022 yang ketika itu mencapai US$44 miliar atau sekitar Rp667 triliun.

Pernyataan Musk itu disampaikan lewat email kepada seluruh karyawan Twitter pada Jumat (24/3/2023) yang diwartakan kembali oleh New York Times pada Senin.

Menurut New York Times, dalam email itu Musk mengingatkan karyawan-karyawannya bahwa Twitter tengah menghadapi kesulitan keuangan, bahkan empat bulan ke depan terancam kehabisan uang.

Baca juga
David Koboi Tomang Jadi Tersangka, Terancam 20 Tahun Penjara

Untuk itu, Musk meminta perusahaan media sosial itu agar mengambil perubahan radikal, termasuk memecat karyawan dan mengencangkan ikat pinggang, guna menghindarkan diri dari kebangkrutan.

“Twitter tengah dibentuk ulang,” tulis Musk, seraya menyatakan perusahaan media sosial ini bisa saja mundur ke belakang menjadi hanya sebuah startup.

Valuasi Twitter terus turun semenjak Musk melancarkan perombakan besar-besar dalam perusahaan media sosial ini.

Pada Oktober 2022, Musk mengakuisisi Twitter secara pribadi yang membuatnya tak bisa diminta mengungkapkan secara transparan kondisi keuangan jejaring sosial ini.

Musk mengakui pendapatan Twitter berkurang karena pengiklan ramai-ramai meninggalkan platform ini setelah dibeli oleh dia. Musk sampai menyatakan Twitter terancam bangkrut.

Baca juga
Kata Mega Hilang di Twitter, Warganet Diminta Mengadu ke Elon Musk

Musk juga kabarnya bakal menawarkan program kompensasi saham di mana karyawan Twitter bakal menerima saham X Corporation yang merupakan lengan bisnis yang digunakan Musk untuk mengakuisisi Twitter.

Twitter juga berencana mengenalkan program yang membuat karyawannya bisa menjual sahamnya setiap enam bulan.

Meski dihadapkan kepada masalah keuangan yang parah, dalam email itu Musk menyebut dirinya merasa yakin bahwa suatu saat nanti valuasi Twitter akan mencapai US$250 miliar.

Bukan hanya dari segi keuangan, Twitter juga anjlok dari sisi jumlah penggunanya. Menurut data laman Statista, hingga Desember 2022, Twitter memiliki pengguna aktif per bulan sebanyak 368 juta di seluruh dunia.

Baca juga
Pakai Ban Kapten LGBT Saat Main Bola, Darius Sinathrya Minta Maaf

Angka ini diproyeksikan turun menjadi 335 juta pada 2024 atau lima persen lebih rendah dibandingkan dengan 2022.

Tinggalkan Komentar