INILAH.COM, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IX DPR, Nova Riyanti Yusuf (Noriyu) meminta kepada semua pihak untuk tidak mempolemikkan kebijakan Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi terkait kampanye kondom. Pasalnya kampanye itu bukan untuk mengajak para remaja untuk melakukan seks bebas tetapi untuk menekan penyebaran virus HIV/AIDS.
"Secara pribadi, saya apresiasi terobosan bu Menkes baru sesuai dengan latar belakang perjuangannya sebagai sekjend Komisi Penanggulangan AIDS nasional. Apalagi 1 Desemnber 2011 hari AIDS nasional dirilis bahwa penyebab utama HIV/AIDS berdasarkan survei adalah akibat hubungan seks risiko tinggi, bukan lagi penasun (pengguna narkoba suntik)," ujar Noriyu kepada INILAH.COM, Sabtu (23/6/2012).
Menurutnya, dari data yang ada, angka penyebaran virus HIV/AIDS pada ibu rumah tangga di DKI Jakrta meningkat akibat penularan. Untuk itu dipakailah kampanye kondom uuntuk pasutri (pasangan suami istri) ini.
"Karena itu target Menkes ke pasutri yang berisiko tinggi. Jangan diplesetkan karena malah membahayakan remaja akibat mispersepsi," jelasnya.
Sementara itu data dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) juga menyebutkan bahwa angka infeksi HIV/AIDS sangat tinggi pada remaja sehingga inkubasi dimulai pada usia remaja.
"Oleh karena itu saya bingung dengan statement-statmen dalam berita seolah-seolah ibu menkes kampanye free sex dengan kondom. Apa upaya bu menkes terhadap remaja no drugs no free seks bukan pakai kondom plus free sex," tegasnya.
Meski begitu, Noriyu menyarankan kepada Menkes untuk melanjutkan program yang berkaitan dengan perjuangan Menkes sebelumnya yang sudah bersama-sama dengan Komisi IX memperjuangkan BPJS, program-program kesehatan jiwa meliputi bebas pasung 2014, instansi penerima wajib lapor pecandu narkoba, hotline cegah bunuh diri, dan lain-lain.
"Penanggulangan HIv/AIDS adalah kewajiban moral rakyat Indonesia tak terkecuali tetapi harus ada skala prioritas," tandasnya.[jat]