Sabtu, 10 Juni 2023
20 Dzul Qa'dah 1444

Pakar Hipnoterapi Klinis: Sujud dalam Salat Berdampak Positif pada Kesehatan Otak

Selasa, 28 Mar 2023 - 10:00 WIB
Penulis : Ibnu Naufal
Ilustrasi. Pemuda Muslim melakukan sujud saat melakukan Salat di masjid. (Foto: istock)
Ilustrasi. Pemuda Muslim melakukan sujud saat melakukan Salat di masjid. (Foto: istock)

Pakar hipnoterapi klinis, Dr. Aisah Dahlan, CMHt., CM.NLP, mengungkapkan bahwa posisi sujud dalam salat membantu meningkatkan aliran darah yang kaya nutrisi ke berbagai bagian otak, termasuk prefrontal korteks. Prefrontal korteks merupakan bagian otak yang terletak di bagian depan lobus frontal dan berperan penting dalam perilaku kompleks, perencanaan, dan pengembangan kepribadian seseorang.

Dalam Webinar Ramadan 2023 bertema “Pesan Utama Adanya Ramadan Bagi Umatnya” pada Senin (27/3/2023), Aisah, yang juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Rehabilitasi Sosial Narkoba Indonesia (AIRI), menyampaikan bahwa sujud juga meningkatkan aliran darah ke lobus parietal. Bagian otak ini berfungsi mengendalikan sensasi seperti sentuhan, tekanan, nyeri, suhu, dan orientasi spasial.

Baca juga
Masjid Masa Depan

“Menurut ilmu saraf di sini lokasi ilmu, keterampilan (bagian depan otak) dan saat sujud ini darah yang jarang ke arah sini akan deras ke sini untuk memberi nutrisi, vitamin dan sebagainya. Kemudian pada bagian lobus periotalis ada lokasi watak dan bakat itu kalau sujud darah akan ke sini,” kata dia.

Aisah menyarankan bahwa mereka yang tidak dapat melakukan sujud saat salat dapat melakukannya dengan posisi duduk dan punggung agak menunduk. Aliran darah ke area otak tersebut tidak akan sekuat saat sujud, tetapi posisi ini masih memberikan manfaat. “Para ilmuwan mengatakan luar biasa posisi sujud ini walaupun enggak perlu 24 jam tetapi beberapa detik, menit,” ujar Aisah.

Baca juga
Kematian Bruce Lee Kemungkinan Hiponatremia, Bisa Terjadi pada Kita?

Studi percontohan yang diterbitkan dalam Basic and Clinical Neuroscience tahun 2019 menunjukkan bahwa sujud dengan menghadap kiblat selama 10 detik memiliki efek positif pada aktivitas otak. Aisah mengingatkan bahwa di bulan Ramadan, umat Islam akan melakukan lebih banyak sujud dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya.

“Di Ramadan, tentu sujud kita lebih banyak dari bulan-bulan lainnya, walaupun setelah Ramadan kita tetap diminta kurikulum Ramadan ikut lagi. Kalaupun lupa, di Ramadan berikutnya diperkuat lagi,” kata Aisah.

Dengan demikian, melaksanakan salat dan sujud di bulan Ramadan maupun di luar bulan suci ini dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan otak.

Tinggalkan Komentar