Sabtu, 01 April 2023
10 Ramadhan 1444

Pertemuan NasDem-Golkar, Akademisi: Ajang Unjuk Gigi Surya Paloh

Kamis, 02 Feb 2023 - 11:12 WIB
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, bersama Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, berbicara kepada wartawan usai menggelar pertemuan tertutup di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (1/2/2023). (Foto: Inilah.com/Agus Priatna)
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto bersama Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, berbicara kepada wartawan usai menggelar pertemuan tertutup di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (1/2/2023). (Foto: Inilah.com/Agus Priatna)

Dosen FISIP UI, Mulyadi menilai pertemuan antara Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (SP) dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sebagai bentuk unjuk gigi.

Surya Paloh ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa dirinya sudah berada di level puncak sebagai seorang politikus, yang cocok disematkan predikat sebagai elite pengaruh.

“Dimana SP tidak lagi berada pada lapisan elit tandingan (bakal kandidat) yang ingin naik kelas ke level elite penguasa. Melainkan di lapisan puncak, yakni elite pengaruh,” kata Mulyadi saat dihubungi inilah.com, Rabu (1/2/2023).

Menurutnya, pertemuan tersebut bukan silaturahmi biasa melainkan misi politik. Ia meyakini, melalui kunjungan tersebut Paloh ingin mempengaruhi semua elite politik yang berpotensi tidak sejalan dengan keinginannya.

Baca juga
Digadang-gadang Jadi Cawapres, Etho Pilih Fokus Kerja Ogah Terjebak Opini

“Baik dalam arti sempit yakni ingin mengubah pilihan politik yang berpotensi tidak sejalan dengannya, dan dalam arti luas, yakni ingin mencegah timbulnya resistensi politik dari semua lapisan elit di bawahnya,” jelasnya.

Sementara itu, pengamat politik dari Citra Institute, Efriza menilai kunjungan Paloh ke Golkar dilakukan untuk membangun adab politik semangat persatuan, hal ini sejalan dengan semangat restorasi yang selama ini digaungkan NasDem.

“Semangat Restorasi ini ditunjukkan dalam sikap Nasdem dengan mendatangi koalisi lain seperti Sekber Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya sebelumnya, dan atau partai lain dalam barisan Koalisi lainnya,” kata Effiza kepada inilah.com, Jakarta, Rabu (1/2/2023).

Baca juga
Soal Temuan Joki Coklit, KPU Minta DEEP Tunjukkan Data

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Surya Paloh ingin meruntuhkan stigma koalisi perubahan sebagai koalisi intoleran, dengan mengusung persatuan dalam berkompetisi di Pilpres 2024.

“Surya Paloh ingin membangun persepsi di masyarakat, meski berbeda kepentingan di Pilpres nanti, tetapi tidak perlu harus adanya ketegangan, permusuhan, yang malah merusak nilai persatuan dan kesatuan, serta meresahkan masyarakat dan negara,” paparnya.

Tinggalkan Komentar