Founder Lembaga Survei Kedai KOPI Hendri Satrio atau yang akrab disapa Hensat, menilai bahaya polarisasi pada gelaran Pemilu 2024 tidak terpatok pada jumlah pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden yang dihadirkan.
Menurutnya, saat ini hal paling penting dalam rangkaian pelaksanaan Pemilu 2024 adalah pendidikan politik kepada masyarakat, dan pihak yang bertanggung jawab untuk hal ini adalah pemerintah dan partai politik (parpol).
“Kalau menurut saya sih yang paling penting saat ini, pemerintah dan parpol itu memberikan pendidikan politik, sebuah politik yang sehat, politik yang menggembirakan, pemilu yang memang benar-benar membahagiakan buat semua gitu. Itu yang menurut saya perlu dilakukan,” terang Hensat kepada inilah.com saat dihubungi pada Rabu (11/1/2023).
Meski tidak terlalu mempermasalahkan, namun ia tidak menafikan bahwa bisa saja pada Pemilu 2024 akan dihadirkan tiga paslon presiden dan wakil presiden.
“Ya tiga calon, dua calon selama itu kampanyenya sehat ya mestinya sih akan biasa-biasa saja. Tiga calon pun kalau belum ada yang lebih dari 50 persen plus satu kan akan ada putaran selanjutnya kan, akhirnya dua paslon,” ujarnya.
Mengenai siapa yang akan diajukan oleh parpol untuk bertarung di Pemilu 2024, ia mengaku belum ada yang pasti, kecuali NasDem, yang sudah lebih dulu mendeklarasikan sosok calon presiden (capres) yang akan diusung.
“Terkait dengan siapa yang akan diajukan kan memang ini belum pasti kalau di KIB kan ada nama Airlangga Hartarto, kalau di PDI Perjuangan ada Ganjar dan Puan, kalau Koalisi Perubahan kan pasti Anies Baswedan,” pungkasnya.
Tinggalkan Komentar