Sabtu, 10 Juni 2023
20 Dzul Qa'dah 1444

Potensi Tanah Longsor di DKI Menyusut

Jumat, 03 Mar 2023 - 23:42 WIB
Penulis : Aria Triyudha
Img 20230303 143800(1) - inilah.com
Tangkapan layar petugas gabungan membersihkan sisa tanah longsor yang menimpa salah satu rumah warga di Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (3/2/2023). (Foto: Antara/Instagram @bpbdkdijakarta)

Potensi tanah longsor di wilayah DKI Jakarta menyusut. Hingga Februari, peluang terjadinya longsor itu terpantau di 21 titik. Namun, pada Maret ini menjadi 10 titik.

“Hindari daerah rawan bencana untuk pembangunan permukiman dan fasilitas lain,” kata Pelaksana Harian Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Muhammad Ridwan di Jakarta, Jumat (3/3/2023).

BPBD DKI mendata berdasarkan pemetaan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Terungkap, ada 10 titik rawan longsor per Maret 2023.

Sepuluh titik itu tersebar di Jakarta Selatan meliputi wilayah Kecamatan Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu dan Pesanggrahan.

Baca juga
Banjir Terjang Kuta, Puluhan Turis Asing Dievakuasi

Kemudian, wilayah Jakarta Timur meliputi Kramat Jati dan Pasar Rebo.

PVMBG mengukur perkiraan wilayah potensi terjadi gerakan tanah berdasarkan hasil tumpang susun antara peta zona kerentanan gerakan tanah dengan peta prakiraan curah hujan bulanan dari BMKG.

Menurut informasi dari PVMBG, 10 titik itu berada pada zona menengah yang dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal. Hal ini terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan.

Sementara pada zona tinggi, gerakan tanah lama dapat aktif kembali.

Meski titik rawan longsor di Jakarta berkurang namun, BPBD DKI mengimbau kepada lurah, camat dan masyarakat untuk tetap mengantisipasi potensi gerakan tanah saat curah hujan di atas normal.

Baca juga
Kumpulan Foto Lawas Jakarta Tempo Dulu

Selain menghindari daerah rawan longsor untuk permukiman, Ridwan juga mengimbau masyarakat mendirikan bangunan dengan fondasi yang kuat. Ia juga mengingatkan warga untuk menanami kawasan yang gersang dengan tanaman yang memiliki akar kuat, banyak, dalam dan memiliki kanopi lebar.

Kemudian, tidak mendirikan bangunan permanen di daerah tebing dan tanah yang tidak stabil, membuat selokan yang kuat untuk mengalirkan air hujan.

Tinggalkan Komentar