Minggu, 04 Juni 2023
14 Dzul Qa'dah 1444

Punya Loyalitas Tinggi, Deradikalisasi Perempuan Terjerat Terorisme Lebih Sulit

Kamis, 30 Mar 2023 - 23:54 WIB
Penulis : Aria Triyudha
Img 20230330 100407(2) - inilah.com
Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT Mayjen TNI Nisan Setiadi dalam diskusi bertajuk "Perempuan Teladan, Optimis dan Produktif (TOP): Cerdas Digital, Satukan Bangsa dalam Pencegahan Radikalisme dan Terorisme di Kampus UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Kamis (30/3/2023). (Foto: Antara/Luqman Hakim)

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengungkapkan soal deradikalisasi terhadap perempuan yang pernah bergabung dengan jaringan kelompok terorisme bukan praktik mudah.

“Jadi, lebih susah menderadikalisasi perempuan daripada laki-laki,” kata Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT Mayjen TNI Nisan Setiadi di Kampus UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Kamis (30/3/2023).

Nisan berbicara dalam diskusi bertajuk Perempuan Teladan, Optimis dan Produktif (TOP): Cerdas Digital, Satukan Bangsa dalam Pencegahan Radikalisme dan Terorisme.

Dia menjelaskan kaum perempuan memiliki loyalitas tinggi terhadap doktrin yang diterima. Dengan begitu, menjadi pertimbangan jaringan teroris untuk gencar merekrut mereka sebagai anggota.

Baca juga
Partai Berkuasa India Pilih Perempuan Sebagai Kandidat Presiden

“Perempuan itu mudah dipengaruhi, terutama yang memiliki masalah dalam keluarga. Selain itu, kaum perempuan dianggap sangat loyal,” ujar Nisan.

Menurut dia, kaum perempuan kini bukan lagi sekadar berpeluang menjadi korban, melainkan juga berpotensi menjadi pelaku utama dalam aksi terorisme.

Nisan mencontohkan seorang wanita benama Siti Elina (SE) hendak menerobos masuk ke Istana dengan membawa pistol pada Oktober 2022. Aksi ini, lanjut Nisan, salah satu bukti perempuan tidak hanya berpotensi menjadi korban, tetapi juga pelaku.

“Perempuan ini trennya lagi naik. Indeks risiko terorisme dan indeks potensi radikalisme trennya naik untuk perempuan dan anak-anak muda, khususnya generasi milenial dan generasi Z,” kata dia.

Baca juga
Komjen Boy Rafli Jawab Isu Siap Gabung PPP: Saya Belum Berpolitik Praktis

Nisan mengungkapkan, untuk mencegah kaum perempuan masuk gerakan terorisme, mereka perlu dilibatkan dalam kegiatan kontranarasi radikalisme. Selain itu, dituntut cerdas pada era digital, termasuk cerdas dalam bermedia sosial.

 

Tinggalkan Komentar