inilah.comnewspolhukamSejarah Pemilu di Indonesia, dari 1955 sampai Sekarang

Sejarah Pemilu di Indonesia, dari 1955 sampai Sekarang

Rabu, 31 Mei 2023 - 01:01 WIB
Share
Sejarah Pemilu di Indonesia, dari 1955 sampai Sekarang

Foto: Inilah.com

Pemilu 2024 semakin dekat. KPU Pusat dan Daerah sedang memverikasi calon-calon anggota legislatif yang telah didaftarkan 17 partai politik nasional plus 6 parpol lokal Aceh.

Sementara partai-partai politik sibuk mengatur strategi termasuk menjalin kerja sama atau koalisi guna mengusung bakal capres dan cawapres.

Harus diakui, bakal capres dan cawapres yang didapuk suatu parpol, akan menjadi magnet mendulang suara konstituen.

Runutan Sejarah Pemilu di Indonesia

Pemilu 2024 adalah pesta rakyat ke 13 yang digelar sepanjang sejarah Indonesia. Pemilu telah dilakukan tahun 1955, 1971, 1977, 1982, 1987, 1992, 1997, 1999, 2004, 2009, dan 2014, 2019 dan 2024.

Pemilu 1955

Sejarah pemilu di Indonesia, foto Pemilu 1955
Foto: KPU Kota Tangerang

Pemilu pertama dilangsungkan tahun 1955 dan bertujuan memilih anggota DPR dan Konstituante.

Pemilu dilaksanakan pemerintahan Perdana Menteri Ali Sastroamidjojo.

Namun, Ali Sastroamidjojo mengundurkan diri  saat pemungutan suara. Kepala pemerintahan selanjutnya dipegang Perdana Menteri Burhanuddin Harahap.

Pelaksanaan Pemilu 1955 menggunakan sistem pemilu proporsional. Pada masa Pemilu 1955 ini, Indonesia dipimpin Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta.

Pada 5 Juli 1959 Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden. UUD 1945 dinyatakan sebagai Dasar Negara.

Konstituante dan DPR hasil Pemilu dibubarkan diganti dengan DPR-GR. Kabinet diganti dengan Kabinet Gotong Royong.

Ketua DPR, MPR, BPK dan MA diangkat sebagai pembantu Soekarno dengan jabatan menteri.

Pemilu 1957–1958

Pemilu 1957–1958
Foto: Republika Online

Pemungutan suara dilaksanakan secara bertahap antara Juni 1957 hingga Januari 1958.

Daerah yang melaksanakannya adalah Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Sumatera Selatan, Riau dan Kalimantan.

Hasil akhir dari pemilu daerah itu mendapuk Partai Komunis Indonesia (PKI) sebagai partai tersukses.

Sebagaimana dicatat Greg Fealy dalam bukunya berjudul "Ijtihad Politik Ulama",  PKI dengan mengesankan berhasil menambah perolehan suaranya hingga 27 persen dibanding dengan perolehan 1955 yang sebesar 16,4 persen.

Berbanding terbalik dengan PKI, perolehan suara tiga partai besar lainnya yaitu Masyumi, NU dan PNI justru turun.

Sesuai dengan ketentuan UU No. 1/1957, DPRD Tingkat I dan DPRD Tingkat II yang terbentuk kemudian berwenang memilih kepala daerahnya masing-masing.

Pemilu 1971

Pemilu 1971
Foto: Istimewa

Pemilu berikutnya diselenggarakan tahun 1971, tepatnya 5 Juli 1971.

Pemilu ini adalah Pemilu pertama yang dilakukan pemerintahan orde baru dan diikuti 9 Partai politik dan 1 organisasi masyarakat.

Lima besar dalam Pemilu ini adalah Golongan Karya, Nahdlatul Ulama, Parmusi, Partai Nasional Indonesia dan Partai Syarikat Islam Indonesia.

Pada tahun 1975, melalui UU no 3 tahun 1975 tentang Partai Politik dan Golkar, diadakan fusi (penggabungan) partai-partai politik, menjadi hanya dua partai politik, yaitu Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Demokrasi Indonesia dilebur menjadi satu dan partai Golongan Karya.

Pemilu 1977-1997

Pemilu 1977-1997
Foto: Istimewa

Pemilu-Pemilu berikutnya dilangsungkan pada tahun 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997.

Pemilu-Pemilu ini diselenggarakan di bawah pemerintahan Presiden Soeharto.

Pemilu-Pemilu ini sering kali disebut dengan "Pemilu Orde Baru".

Sesuai peraturan Fusi Partai Politik tahun 1975, Pemilu-Pemilu tersebut hanya diikuti dua partai politik dan satu Golongan Karya.

Pemilu-Pemilu tersebut kesemuanya dimenangkan partai Golongan Karya.

Pemilu 1999

Pemilu 1999
Foto: inilah.com

Pemilu 1999 adalah pemilu pertama setelah runtuhnya orde baru.

Pemilu digelar 7 Juni 1999 di era pemerintahan Presiden BJ Habibie dan diikuti 48 partai politik.

Namun, hanya 5 parpol yang meraih suara besar, yaitu PDI Perjuangan, Golkar, PPP, PKB dan PAN.

Walaupun PDI Perjuangan meraih suara terbanyak (35 persen suara), namun yang diangkat menjadi presiden bukan calon dari partai itu, Megawati Soekarnoputri, melainkan dari PKB, Abdurahman Wahid alias Gusdur.

Ini dimungkinkan terjadi karena Pemilu 1999 hanya bertujuan untuk memilih anggota MPR, DPR dan DPRD.

Sementara pemilihan presiden dan wakilnya dilakukan anggota MPR.

Pemilu 2004

Pemilu 2004
Foto: Inilah.com

Pemilu 2004 menjadi pemilu pertama rakyat memilih langsung wakil mereka untuk duduk di DPR, DPD, dan DPRD serta mencoblos langsung presiden dan wakil presiden.

Pemilu 2004 diselenggarakan secara serentak 5 April 2004 untuk memilih anggota DPR, DPD, dan DPRD se-Indonesia periode 2004-2009.

Sedangkan untuk memilih presiden dan wakil presiden diadakan 5 Juli 2004 (putaran I) dan 20 September 2004 (putaran II).

Pemilu 2004 dilaksanakan dengan sistem yang berbeda dari pemilu-pemilu sebelumnya, yakni dengan sistem pemilu proporsional terbuka untuk pertama kalinya.

Berdasarkan hasil Pemilu Presiden 2004, Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2004-2009.

Pemilu 2009

sejarah pemilu di indonesia, Pemilu 2009
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). (Foto: DPP Partai Demokrat)

Pemilu 2009 adalah pemilu ketiga pada masa reformasi yang diselenggarakan secara serentak se-Indonesia.

Pemilu digelar 9 April 2009 untuk memilih DPR, DPD, dan DPRD (DPRD Provinsi maupun DPRD Kabupaten/Kota) se-Indonesia.

Sedangkan Pilpres 2009 diselenggarakan 8 Juli 2009.

Pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono berhasil menjadi pemenang dalam satu putaran langsung dengan memperoleh suara 60,80%, mengalahkan pasangan Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto dan Muhammad Jusuf Kalla - Wiranto.

Pemilu 2014

Pemilu 2014
Foto: Inilah.com

Tak berbeda jauh dari pelaksanaan pemilu sebelumnya, Pemilu 2014 diadakan secara serempak dua kali untuk Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden.

Pilpres diikuti Joko Widodo dan Jusuf Kalla serta Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa.

Pilpres 2014 dimenangkan Joko Widodo dan Jusuf Kalla.

Pemilu 2019

Pemilu 2019
Foto: Inilah.com

Pemilu 2019 juga serentak menggelar pemilu legislatif  dan pemilihan presiden, 17 April 2019.

Pilpres diikuti dua pasangan calon, yakni Joko Widodo dan Ma’ruf Amin dengan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

Pemilihan Umum ini dimenangkan pasangan Joko Widod0- Ma'ruf Amin dengan perolehan suara 55,50 %  sementara Prabowo Subianto- Sandiaga Uno mendapat 44,50 persen suara.

Pemilu 2014 disebut sebagai pemilu paling panas karena Prabowo yang telah 3 kali ikut pilpres dan kalah, sempat menolak hasil pemilu.

Selain itu, ketika itu masyarakat terbelah menjadi dua kubu.

Pemilu 2024

Pemilu 2024 akan diadakan serentak 14 Februari 2024 mendatang.

Pertanyaan Umum

Pemilihan umum pertama di indonesia dilangsungkan pada tahun? 

Pemilu pertama berlangsung di tahun 1955.

Pemilihan umum pertama di indonesia terjadi pada masa pemerintahan siapa?

Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Hatta.

Pemilu pertama kali di indonesia pada tahun 1955 menggunakan sistem?

Sistem pemilu proporsional.

Berapa kali pemilu pada masa orde lama?

5 kali, yaitu pada tahun 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997.

 

 

Baca berita dan artikel menarik lain Inilah.com di Google News

Topik
Share
Komentar

Tidak ada komentar

BERITA TERKAIT