news

arena

hangout

ototekno

empati

gallery

kanal

market

Koalisi Pemilu 2024

Pengamat politik dari KedaiKOPI Hendri Satrio mengatakan Presiden <a href="https://www.inilah.com/jokowi-pecat-hakim-agung-sudrajad-dimyati">Joko Widodo atau Jokowi</a> tidak boleh menjadi king maker dalam Pilpres 2024. Sebab jika menjadi king maker, Jokowi akan kesulitan mengintervensi PDI Perjuangan (PDIP) dan NasDem.“Susah buat Pak Jokowi mengatur Bu Mega yang ketua umumnya dia dan presiden kelima. Kemudian, ada Surya Paloh yang terkenal independen,” kata Hendri dalam diskusi daring, Sabtu (29/10/2022).Namun, kata dia, Jokowi bisa melakukan intervensi terhadap partai-partai lain yang berada dalam lingkarannya. Sebab, Jokowi bisa mengatur partai politik untuk bersikap dalam menentukan pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres/cawapres).Hendri menilai intervensi Jokowi dalam koalisi partai politik bisa menimbulkan persepsi di masyarakat soal Pemilu yang tidak jujur dan adil.“Arah koalisi, saya melihatnya ditentukan dari Persiden Jokowi, seberapa besar keinginannya untuk menjadi king maker,” lanjut pria yang akrab dengan sapaan Hensat itu.Perihal koalisi partai politik, saat ini terdapat empat poros yang masih cair yaitu Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Koalisi ini terdiri dari Partai Golkar, Partai Amanat Nasional, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).Selain itu, ada juga kedekatan antara Partai Gerindra dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).Selanjutnya, ada Partai NasDem yang saat ini menjalin komunikasi intens dengan Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), tetapi ketiganya belum mendaklarasikan koalisi.Di sisi lain, ada PDIP yang belum terlihat mendekat dengan partai politik manapun tetapi partai pimpinan Presiden Kelima Megawati Soekarnoputri itu bisa mengusung pasangan calon presiden dan wakil presiden sendiri karena telah memenuhi presidential threshold.

Jika Jokowi Jadi 'King Maker', Begini Nasib Pemilu 2024

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh akan bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Hambalang, Jawa Barat, Minggu (5/3/2023)."Agenda kunjungan balasan dan makan siang bersama," kata Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya saat dihubungi, Sabtu (4/3/2023).Dalam kunjungan itu, Willy mengaku dirinya bersama sejumlah elite Partai NasDem, seperti Ketua DPP Sugeng Suparwoto dan Wasekjen Hermawi Taslim, akan mendampingi Surya Paloh dalam pertemuan di Hambalang.Willy tak mau membocorkan soal detail pembahasan yang akan kedua tokoh bicarakan. Dia hanya menyebut pertemuan Prabowo dan Surya Paloh hanya untuk menguatkan silaturahmi yang sudah terjalin saat ini.Sebelumnya, Prabowo Subianto mengunjungi Surya Paloh di Tower NasDem, Jakarta Pusat, pada 1 Juni 2022 lalu. Dalam pertemuan itu, Paloh mengungkapkan banyak hal yang dibahas bersama Prabowo.Paloh mengatakan pertemuan saat itu bukan hanya dalam kapasitas sebagai ketua umum partai politik, tetapi juga sebagai kawan lama.Sebagai informasi, berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu (UU Pemilu), pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.Saat ini, terdapat 575 kursi di parlemen sehingga pasangan capres dan cawapres pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Bisa juga, pasangan calon itu diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.

Besok, Prabowo Undang Surya Paloh ke Hambalang

Sekjen DPP <a href="https://pdiperjuangan.id/">PDI Perjuangan</a> Hasto Kristiyanto menyebut partainya sulit bekerja sama dengan PKS dan Partai Demokrat di Pemilu 2024. PDIP pun tidak masuk ke dalam pusaran <a href="https://www.inilah.com/jokowi-hadiri-rakernas-pdip-bahas-pemilu-2024-dan-capres-cawapres">koalis</a>i yang kini coba dibangun oleh parpol."Kalau dengan PKS tidak. PDIP juga sulit untuk bekerja sama dengan Partai Demokrat,” kata Hasto ketika ditanya tentang kemungkinan PDIP bergabung dalam rencana koalisi NasDem dan PKS, di sela-sela Rakernas II PDIP Tahun 2022, di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (23/6/2022).Hasto lantas menyampaikan selamat atas kesepakatan antara PKS-NasDem untuk Pemilu 2024. "Ya itu bagus sekali, ada partai yang secara dini sudah membangun koalisi antara NasDem-PKS. PDIP mengucapkan selamat atas koalisi NasDem dan PKS," ujar dia.Adapun terkait dengan Demokrat, Hasto menerangkan kultur pendukung PDIP sangat berbeda dengan Demokrat, di mana pendukung PDIP adalah wong cilik. "Koalisi harus melihat emosional 'bonding' pendukung PDI,” ucapnya.Hasto pun mengatakan bahwa PDIP tidak masuk ke dalam pusaran koalisi. Namun, kata Hasto, PDIP memiliki keyakinan bahwa jalan yang harus ditempuh saat ini adalah turun ke bawah dan menyerap aspirasi masyarakat.Setelah pertemuan PKS-NasDem pada Rabu kemarin, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono pada Kamis ini menemui Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh untuk penjajakan komunikasi Pemilu 2024.

PDIP Sulit Kerja Sama dengan PKS dan Demokrat, Tak Masuk Pusaran Koalisi

Terbentuknya koalisi <a href="https://www.inilah.com/namakan-diri-pkb-merah-tolak-koalisi-dengan-pks">Kebangkitan Indonesia Raya</a> antara Partai Gerindra dengan <a href="https://pkb.id/">PKB</a> direspons positif oleh jajaran DPW PKB dan DPD Partai Gerindra Jawa Tengah. Mereka meminta pihak DPP PKB dan Gerindra segera mendeklarasikan pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) untuk Pilpres 2024.Sekretaris DPW PKB Jateng Sukirman mengatakan, pihaknya ingin sebenarnya DPP segera mendeklarasikan pasangan capres dan cawapres. “Kami terus mengikuti instruksi DPP PKB, demikian juga rekan Gerindra," kata Sukirman di Kota Semarang, Kamis (23/6/2022).Pengurus DPW PKB dan DPD Partai Gerindra Jawa Tengah menindaklanjuti koalisi Kebangkitan Indonesia Raya dengan menggelar silaturahmi politik di Kota Semarang.Tampak hadir dalam pertemuan tersebut, Sekretaris DPW PKB Jateng Sukirman, Bendahara DPW PKB Jateng Abdul Hamid, serta sejumlah anggota Fraksi PKB DPRD Jateng, seperti Fuad Hidayat, Denny Septiviant, Siti Rosyidah, Hendri Wicaksono, dan Chamim Irfani.Kemudian, Sekretaris DPD Partai Gerindra Jateng Sriyanto Saputro, Bendahara DPD Partai Gerindra Jateng Heri Pudyatmoko, serta Ketua Fraksi Gerindra Rahmat Marzuki. Pada pertemuan yang berlangsung santai itu, kedua belah pihak membicarakan banyak hal, termasuk dinamika politik kekinian.Sukirman menyebutkan pada tingkat provinsi, Ketua DPW PKB Jawa Tengah KH Yusuf Chudlori dan Ketua DPD Gerindra H Abdul Wachid telah memerintahkan DPC masing-masing untuk menjalin komunikasi awal antara PKB dan Partai Gerindra."Rata-rata juga teman-teman DPC berinisiatif tinggi untuk segera deklarasi, namun tetap menunggu arahan DPP," kata Sukirman.Sekretaris DPD Partai Gerindra Jateng Sriyanto Saputro menyambut baik pertemuan dengan PKB dan mengaku tiap hari dimintai izin pengurus DPC untuk melakukan komunikasi dengan DPC PKB se-Jateng."Sesungguhnya Gerindra-PKB di Jawa Tengah seperti dejavu karena pernah berkoalisi dalam Pemilihan Gubernur Jateng 2018 yang fenomenal itu. Sekarang kami lebih semangat lagi karena semua yang tampil ketua umum parpol," ujar dia.

DPP Gerindra dan PKB Diminta Segera Deklarasikan Capres-Cawapres

<a href="https://www.inilah.com/soal-pilpres-pks-prioritaskan-dialog-dengan-parpol-lain">Partai Keadilan Sejahtera (PKS)</a> bakal menyambangi NasDem Tower, Gondangdia, pada Rabu (22/6/2022), pukul 13.00 WIB untuk membahas kemungkinan koalisi. PKS telah menyelesaikan kegiatan rapimnas yang digelar dalam dua hari terakhir, tak lama NasDem merampungkan rakernas akhir pekan lalu.Presiden PKS Ahmad Syaikhu menegaskan, rapimnas menghasilkan kesepakatan agar partai membangun poros baru. Maka kedatangan ke NasDem yang telah mengumumkan tiga nama kandidat capres merupakan bagian dari penjajakan koalisi menghadapi Pemilu 2024."PKS membangun komunikasi dengan partai politik (parpol) lain untuk membangun poros baru atau poros alternatif," kata Syaikhu, selepas menutup kegiatan Rapimnas PKS di Hotel Sahid, Jakarta, Selasa (21/6/2022).Menurutnya, membangun koalisi merupakan keniscayaan agar PKS bisa memastikan mampu mengusung pasangan capres-cawapres. PKS butuh membangun kerja sama dengan minimal dua parpol yang memiliki kursi di parlemen untuk memastikan memenuhi ambang batas 20% mengusung capres."Siapa pun nama yang diumumkan PKS, tidak akan terealisasi kalau tidak disepakati dengan minimal dua partai politik lain," kata Juru Bicara PKS Al Muzammil Yusuf.Muzammil menyebutkan, PKS akan mengutamakan dialog dari hati ke hati dalam berupaya melakukan penjajakan membangun koalisi di Pilpres 2024. "PKS akan mendahulukan dialog dari hati ke hati ke pimpinan parpol termasuk NasDem untuk memastikan bahwa kursi 20% akan kita dapatkan. PKS siap untuk bersikap seperti negarawan dengan mitra koalisi," tuturnya.Rakernas NasDem mengumumkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, sebagai capres. Selepas mengumumkan ketiganya sebagai capres pada penutupan rakernas, Jumat (17/6/2022), NasDem mulai membangun komunikasi untuk membangun koalisi.Sekjen NasDem Johnny G Plate mengutarakan bahwa keputusan mengumumkan bakal capres sejak jauh-jauh hari ini berdasarkan pengalaman NasDem pada pemilu presiden sebelumnya. "Kami tidak menunggu saat-saat akhir seperti itu sebagaimana pengalaman empiris pada pilpres sebelumnya. Kami akan lakukan langkah cepat, melakukan komunikasi politik dengan pimpinan parpol, dan membentuk koalisi," kata <a href="https://kominfo.go.id/">Menkominfo</a> itu.

Berita terkini dan informasi terbaru hari ini seputar Koalisi Pemilu 2024

Besok, Prabowo Undang Surya Paloh ke Hambalang

PDIP Pastikan Akan Bentuk Poros Koalisi di Pemilu 2024

Setelah Golkar, Puan Akan Safari Politik ke PPP dan PAN

Jika Jokowi Jadi 'King Maker', Begini Nasib Pemilu 2024

DPP Gerindra dan PKB Diminta Segera Deklarasikan Capres-Cawapres

PDIP Sulit Kerja Sama dengan PKS dan Demokrat, Tak Masuk Pusaran Koalisi

Bahas Koalisi, PKS Sambangi NasDem Tower Siang Ini

Pemilu 2024

politik

Pilpres 2024

KPK

Pemilu

TENTANG KAMI

INFORMASI

JARINGAN MEDIA