news

arena

hangout

ototekno

empati

gallery

kanal

market

Konser musik

Permintaan masyarakat kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) agar bisa mengeluarkan fatwa membolehkan sholat berjamaah dengan merapatkan shaf terjawab. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Cholil Nafis, merespons hal tersebut pasca ada rencana diperbolehkannya konser music di tengah pandemi.  Kiai Cholil, melalui cuitannya di media sosial pun, sempat meminta agar umat kembali merapatkan shaf, sebagai respons atas rencana tersebut. Di masa pandemi Covid-19 ini, Kiai Cholil mempersilakan umat Muslim yang berada di wilayah PPKM level 1 atau zona hijau untuk merapatkan kembali shaf saat melaksanakan sholat berjamaah di masjid. Namun dengan catatan, masker tetap digunakan."Saya memberikan saran, bahwa mereka yang berada di tempat yang save, zona hijau atau PPKM level 1, silakan rapatkan shafnya, tetapi tetap sholatnya pakai masker," kata dia.Kiai Cholil menjelaskan, hal itu berdasarkan fatwa MUI 14/2020 tentang penyelenggaraan ibadah dalam situasi terjadi wabah Covid-19. Selain berdasarkan fatwa MUI, dia memberi saran tersebut setelah memperoleh informasi dari ahli bahwa orang yang menggunakan masker itu 85 persen bisa menghindari penularan Covid-19."Maka sekarang kita kembali pada shaf yang rapat, rapat yang teratur. Kita mengikuti perintah Nabi. Tapi kita tetap menghindari (penularan Covid-19) dengan cara pakai masker. Setelah itu (setelah sholat selesai), ya tidak usah rapat lagi. Bisa dijaga jaraknya," tuturnya.Namun Kiai Cholil juga mengingatkan, sebelum memutuskan soal dirapatkannya shaf, masyarakat Muslim yang berada di zona hijau atau wilayah PPKM level 1 tetap harus terlebih dulu berkonsultasi dengan Satgas Covid-19. "Dan juga bermusyawarah dengan jamaah masjid sekitar," ujarnya.   <div class="twitter-tweet twitter-tweet-rendered" style="display: flex; max-width: 550px; width: 100%; margin-top: 10px; margin-bottom: 10px;"><iframe id="twitter-widget-4" scrolling="no" frameborder="0" allowtransparency="true" allowfullscreen="true" class="" style="position: static; visibility: visible; width: 550px; height: 423px; display: block; flex-grow: 1;" title="Twitter Tweet" src="https://platform.twitter.com/embed/Tweet.html?dnt=false&embedId=twitter-widget-4&features=eyJ0ZndfZXhwZXJpbWVudHNfY29va2llX2V4cGlyYXRpb24iOnsiYnVja2V0IjoxMjA5NjAwLCJ2ZXJzaW9uIjpudWxsfSwidGZ3X2hvcml6b25fdHdlZXRfZW1iZWRfOTU1NSI6eyJidWNrZXQiOiJodGUiLCJ2ZXJzaW9uIjpudWxsfSwidGZ3X3NwYWNlX2NhcmQiOnsiYnVja2V0Ijoib2ZmIiwidmVyc2lvbiI6bnVsbH19&frame=false&hideCard=false&hideThread=false&id=1442257446882271234&lang=en&origin=https%3A%2F%2Fcms.inilah.com%2Fcms%2Fedit_berita%2F2500%2Fada-konser-musik-mui-mari-rapatkan-shaf-kembali&sessionId=646d17d5f46118173ee8f18de0f1e42b4abf60cc&theme=light&widgetsVersion=1890d59c%3A1627936082797&width=550px" data-tweet-id="1442257446882271234"></iframe></div><script src="https://platform.twitter.com/widgets.js"></script>

Boleh Ada Konser Musik, MUI: Mari Rapatkan Shaf Kembali

Masalah terjadi saat salah satu personel Band Kotak mengunggah daftar lagu di akun <a href="https://www.inilah.com/tag/media-sosial">media sosial</a> tanpa menuliskan nama Posan Tobing sebagai pencipta.Selain masalah pelanggaran UU Hak Cipta, Posan Tobing juga meminta kepada Cella, Chua, dan Tantri untuk tidak memakai nama Band Kotak, karena Posan adalah sosok yang memberi nama pada band tersebut.Di lain sisi, Band Kotak melayangkan somasi balik kepada Posan Tobing. Melalui kuasa <a href="https://www.inilah.com/tag/hukum">hukumnya</a>, Sheila A Salomo, Band Kotak merasa keberatan terhadap larangan lagu itu, karena mereka juga ikut andil dalam pembuatan lagunya.Lagu-lagu yang diciptakan bersama itu adalah “Masih Cinta” (ciptaan Pay Burman, Dewiq, Posan, Cella, dan Tantri), “Kosong Teojoeh” (ciptaan Pay Burman, DewiQ, Posan, Cella), “Tinggalkan Saja” (ciptaan Pay Burman, DewiQ, Posan, Cella), “Pelan-Pelan Saja” (ciptaan Pay Burman, DewiQ, Tantri, Cella, dan Chua), dan “Selalu Cinta” (ciptaan Pay Burman, DewiQ, Posan, Cella, dan Tantri).Jika berbicara tentang royalti, Band Kotak merasa tidak ada masalah. Sebab mereka selalu patuh dalam membayar hak royalti perform ke WAMI (Wahana Musik Indonesia) sebelum <a href="https://www.inilah.com/bukan-coldplay-ini-musisi-dengan-tiket-konser-termahal-di-dunia">konser</a>.Band Kotak bukan satu-satunya musisi yang mendapat gugatan UU Hak Cipta. Pada bulan April kemarin, Once Mekel, mantan vokalis Dewa 19 juga mendapat ancaman larangan membawakan lagu-lagu Dewa 19 oleh Ahmad Dhani.Lantas, bagaimana hukum menyanyikan lagu orang lain dan bagaimana seorang musisi bisa mendapatkan izin dari penciptanya? Berikut penjelasannya.<h2>Hukum Menyanyikan Lagu Orang Lain Tanpa Izin</h2><figure class="image"><img class="size-full wp-image-249288" src="https://c.inilah.com/2023/07/0728_054132_e50d_inilah.com_.jpg" alt="Hukum musisi yang menyanyikan lagu orang lain tanpa izin" width="612" height="408" /><figcaption>Bagaimana musisi bebas jeratan Hukum menyanyikan lagu orang lain tanpa izin? (Photo: iStockPhoto)</figcaption></figure>Menurut Undang-Undang No.28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta pada Pasal 1 angka 2 UUHC 2014, pencipta adalah seorang atau beberapa orang yang secara sendiri-sendiri atau bersama-sama menghasilkan suatu ciptaan yang bersifat khas dan pribadi.Pada Pasal 1 angka 3 UUHC 2014, menjelaskan arti Ciptaan yang merupakan hasil karya cipta di bidang ilmu <a href="https://www.inilah.com/tag/pendidikan">pengetahuan</a>, seni, dan sastra yang dihasilkan atas inspirasi, kemampuan, pikiran, imajinasi, kecekatan, keterampilan, atau keahlian yang diekspresikan dalam bentuk nyata.Pencipta memiliki dua hak moral yang harus melekat menurut Pasal 5 ayat (1) UUHC 2014, yaitu:<ol> 	<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Tetap mencantumkan atau tidak mencantumkan namanya pada salinan sehubungan dengan pemakaian Ciptaannya untuk umum;</li> 	<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Menggunakan nama aliasnya atau samarannya;</li> 	<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Mengubah Ciptaannya sesuai dengan kepatutan dalam masyarakat;</li> 	<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Mengubah judul dan anak judul Ciptaan; dan</li> 	<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Mempertahankan haknya dalam hal terjadi distorsi Ciptaan, mutilasi Ciptaan, modifikasi Ciptaan, atau hal yang bersifat merugikan kehormatan diri atau reputasinya.</li></ol>Dari Hak Ekonomi, Pemegang Hak Cipta juga harus mendapatkan manfaat <a href="https://www.inilah.com/tag/ekonomi">ekonomi</a> atas Ciptaan-nya. Hal ini sudah tercantum di dalam Pasal 9 ayat (1) UUHC 2014:<ol> 	<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Penerbitan Ciptaan;</li> 	<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Penggandaan Ciptaan dalam segala bentuknya;</li> 	<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Penerjemahan Ciptaan;</li> 	<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Pengadaptasian, pengaransemenan, atau pentransformasian Ciptaan;</li> 	<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Pendistribusian Ciptaan atau salinannya;</li> 	<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Pertunjukan Ciptaan;</li> 	<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Pengumuman Ciptaan;</li> 	<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Komunikasi Ciptaan; dan</li> 	<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Penyewaan Ciptaan.</li></ol>Musisi atau penyanyi yang menyanyikan lagu tanpa seizin Pemegang Hak Cipta bisa terkena sanksi pidana sesuai Pasal 113 ayat (3) UUHC 2014 yang berbunyi:“Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp. 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).”Namun jika lagu itu digunakan secara komersial untuk suatu pertunjukan, maka musisi tersebut harus membayar royalti melalui LMKN atau pihak ketiga (agensi musik) sesuai ketentuan Pasal 87 UU Hak Cipta jo. Pasal 10 Ayat (2) PP No. 56 Tahun 2021Dengan kata lain, jika seorang musisi telah membayarkan royalti hak cipta lagu kepada LMKN, maka musisi tersebut tidak melanggar Pasal 9 UU Hak Cipta.<a href="https://www.inilah.com/bukan-blackpink-apalagi-coldplay-ini-musisi-dengan-jumlah-penonton-terbanyak-sepanjang-sejarah">Musisi</a> tersebut juga harus membayar royalti perform atau performing rights sesuai ketentuan dalam Pasal 87 UU Hak Cipta.Dalam pasal tersebut menyebutkan bahwa pencipta memberikan kuasa dan kewenangan kepada Lembaga Manajemen Kolektif (LMK) dan LMKN untuk bertindak atas nama pencipta dalam memberikan izin penggunaan lagu, penghimpunan, dan pendistribusian royalti <a href="https://www.inilah.com/baru-pertama-nonton-konser-simak-tips-persiapan-nonton-konser-ini-supaya-tidak-mati-gaya">performing rights</a>.Berdasarkan klaim Band Kotak yang menyebut bahwa mereka turut menciptakan lagu yang digugat dan sudah membayar royalti performing rights kepada WMI, seharusnya mereka boleh dan legal menyanyikan lagu orang lain karena sudah mendapat izin dari LMK.<h2>Bagaimana dengan Cover Lagu?</h2>Keberadaan media sosial seperti <a href="https://www.inilah.com/viral-di-tiktok-apa-itu-game-role-play-dan-dampaknya-bagi-kesehatan">TikTok</a>, Instagram, dan YouTube sering digunakan sebagai platform untuk unjuk bakat oleh anak-anak muda.Jenis konten yang bertebaran saat ini adalah cover lagu dari musisi papan atas Indonesia maupun luar negeri.Masalah cover lagu sebenarnya sudah dibahas di industri dari tahun 2013.Dilansir dari TheBrag.com, masalah cover lagu dan musik video menjadi sasaran gugatan dari sekelompok penerbit musik karena dianggap melanggar hak artis dan melanggar hak cipta dengan konten daring video.Di saat banyak musisi dan penerbit musik yang mempermasalahkan ini, Katy Perry justru mengajak para penggemarnya untuk bebas meng-cover lagu terbarunya yang berjudul "The One That Got Away".Katy Perry merasa, platform <a href="https://www.inilah.com/ini-sosok-youtuber-dermawan-yang-membagikan-us50-000-kepada-followers">YouTube</a> dan konten cover lagu itu justru memberikan keuntungan supaya namanya semakin dikenal.Di Indonesia sendiri, masalah hak royalti dari cover lagu di YouTube juga sempat ramai diperbincangkan. Namun berdasarkan Pasal 43 huruf (d) UUHC 2014 yang berbunyi:"pembuatan dan penyebarluasan konten Hak Cipta melalui media teknologi informasi dan komunikasi yang bersifat tidak komersial dan/atau menguntungkan Pencipta atau pihak terkait, atau Pencipta tersebut menyatakan tidak keberatan atas pembuatan dan penyebarluasan tidak dianggap sebagai pelanggaran Hak Cipta."Dengan kata lain, cover lagu di media sosial bisa berarti perbuatan yang melanggar Hak Cipta atau juga tidak dianggap melanggar Hak Cipta, jika tidak bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dari AdSense.Tapi itu semua balik lagi ke musisi dan penerbit musik masing-masing. Jika mereka melihat cover lagu sebagai media promosi gratis untuk sang artis, mungkin mereka tidak akan menggugat penyanyi tersebut.  Baca berita dan artikel menarik lain Inilah.com di <a href="http://news.google.com/publications/CAAqBwgKMKv-qQswnYnCAw?hl=id&gl=ID&ceid=ID%3Aid">Google News</a>

Aturan Hukum Menyanyikan Lagu Orang Lain Tanpa Izin yang Harus Dipahami Musisi

Lewat unggahan di Insta Story Instagram, Event Organizer (EO) atau pihak penyelenggara festival musik 'berdendang bergoyang' menyampaikan permintaan maaf terkait dibatalkan acara hari ke-3, Minggu (30/10/2022).Polisi mencabut izin konser hari ke-3 festival Berdendang Bergoyang di Istora Senayan lantaran kelebihan kapasitas hingga puluhan orang dilaporkan pingsan."Dengan berat hati menginformasikan bahwa event festival di hari ke-3 tanggal 30 Oktober 2022 yang diselenggarakan di Istora Senayan & Parkir Selatan GBK, harus dibatalkan atas dasar alasan keselamatan dan keamanan," ujar pihak penyelenggara dikutip dari laman Instagram @berdendangbergoyang.lebih lanjut sebagai bentuk pertanggungjawaban, pihak penyelenggara melakukan pengembalian uang tiket yang telah dibeli penonton untuk hari ke-3.Pihak EO juga bakal menjadikan kejadian ini sebagai bahan evaluasi untuk gelaran acara selanjutnya."Kedepannya kami akan terus melakukan evaluasi dan persiapan yang matang dengan tetap mengikuti prosedur dan mengutamakan keselamatan dan keamanan penonton," tegasnya.Meski begitu, kepolisian lewat Polres Metro Jakarta Pusat memastikan akan mengusut dugaan pidana dalam dua hari penyelenggaraan konser yang sudah berjalan.Polisi menemukan fakta dilapangan bahwa pihak management melanggar aturan dan tidak memperhatikan keselamatan penonton. Fakta tersebut tertuang dalam surat yang melebihi kapasitas penonton hingga mencapai dua puluh ribu."Dari permohonan izin keramaian yang diajukan kepolisian khususnya disini kami Kapolres Jakarta Pusat, dalam suratnya hanya mencantumkan target tiga ribu.Kemudian kami temukan juga surat yang diajukan Parekraf dan Satgas COVID lima ribu tapi faktanya di hari pertama tembus dua puluh ribu," kata Kapolres Metro Jakpus Kombes Komarudin, Minggu (30/10/2022).Dari penonton yang membludak tersebut, panitia penyelenggara hanya menyediakan satu tenda kesehatan dengan lima petugas medis."Kalau ditemukan unsur-unsur pidana ya kita proses. Sementara yang kita lakukan langkah pertama adalah mencabut izin untuk kegiatan yang hari ini,” tandasnya.

EO Minta Maaf dan Janji Refund, Polisi Cari Bukti Pidana Konser 'Berdendang Bergoyang'

Musisi Astrid Basjar mengaku kecewa lantaran dirinya gagal mendapatkan tiket konser Coldplay. Penyanyi bersuara unik ini mengaku ikut dalam war tiket band asal Inggris tersebut.“Aku masih galau nggak dapat tiket. Aku ikut war-nya bayangin, dua hari tapi nggak dapat. Susah banget. Nggak tahu ya kenapa aku sedih sampai sekarang. Berharap akan mendapatkan keajaiban,” kata dia, dikutip Senin (22/5/2023).Menurut dia, mendapatkan tiket konser saat ini lebih sulit dibandingkan dengan zaman dulu. Sebab, sambung dia, kini teknologi sudah semakin canggih sehingga semua orang bisa membeli melalui komputer masing-masing.“Kalau zaman dulu kayaknya selalu dapat ya tiket konser. Dulu waktu nonton Bjork, itu rela antri atau apa tapi dapat. Kok sekarang kayaknya bertanding dengan semua kalangan susah banget. Aku ngincarnya kategori yang duduk di tengah, tapi nggak dapat,” kata Astrid.Astrid pun mengungkapkan sempat berpikir untuk membeli tiket Coldplay di luar negeri seperti Australia atau Jepang. Namun, pelantun “Jadikan Aku Yang Kedua” itu belum memutuskan dan masih berharap bisa mendapatkan tiket di Indonesia.Di samping itu, Astrid pun memberi tanggapan terkait kabar banyaknya penggemar Coldplay yang rela melakukan pinjaman online demi bisa membeli tiket.Menurut Astrid, sebaiknya menggunakan dana tabungan daripada melakukan pinjaman online, sebab bunga dari pinjaman tersebut akan membuat uang yang harus dikeluarkan jadi lebih besar.“Kayaknya sih mendingan ambil duit tabungan ya. Atau mungkin kalau pengin banget, pinjam sama orang terdekat. Karena kalau pinjol itu bunganya tinggi sekali. Mungkin banyak yang mikir kapan lagi Coldplay datang ke Indonesia. Jadi mungkin nggak masalah ya (kalau mau pinjam). Tapi kalau pinjol kayaknya harus dipikir-pikir lagi,” kata Astrid.

Gagal Menang War Tiket Coldplay, Astrid Berharap Keajaiban

Para penggemar Coldplay di Singapura yang awalnya kecewa dengan pengumuman band tersebut untuk etape Asia dari Tur Dunia Mereka, Music Of The Spheres, kini dapat bernapas lega. Grup musik pemenang Grammy tersebut akan tampil di Stadion Nasional selama empat malam pada Januari 2024 (23, 24, 26, dan 27 Januari).Penampilan Coldplay di Stadion Nasional akan menjadikan mereka artis pertama yang tampil selama empat malam di tempat tersebut.Pengumuman ini datang beberapa hari setelah Live Nation Singapore mengunggah teaser yang menampilkan promo tur Coldplay di layar berbagai gedung di Singapura.Tur Dunia Music Of The Spheres Coldplay telah menjual lebih dari 7 juta tiket, yang paling banyak untuk tur apapun selama dua tahun terakhir, dan telah membuat band tersebut mendapatkan penghargaan Favorite Touring Artist di American Music Awards 2022.Sebagai bagian dari inisiatif keberlanjutan grup, Tur Dunia Music Of The Spheres Coldplay telah menghasilkan 47 persen lebih sedikit emisi karbon dioksida dibandingkan dengan tur stadion mereka sebelumnya pada tahun 2016/2017. Lima juta pohon juga telah ditanam di seluruh dunia, satu untuk setiap penonton konser.Penjualan tiket khusus artis konser akan diadakan pada 19 Juni mulai pukul 14.00 hingga 23.59. Untuk mengikuti ini, penggemar harus berlangganan newsletter di situs web Coldplay sebelum 16 Juni.Penjualan umum kemudian akan dimulai pada 20 Juni mulai pukul 14.00 melalui Ticketmaster, dengan harga tiket mulai dari S$68 (Rp 1juta), belum termasuk biaya pemesanan.Band ini juga mengumumkan bahwa mereka akan merilis Infinity Tickets secara terbatas, dengan harga setara US$20 (Rp297 ribu), untuk pertunjukan pada tanggal yang akan diumumkan kemudian. Tiket ini bertujuan untuk membuat tur lebih mudah diakses oleh penggemar. Infinity Tickets dibatasi dua tiket per pembeli dan juga harus dibeli dalam pasangan (yang akan ditempatkan bersebelahan).Selain Singapura, Coldplay juga akan menambah Manila dan Bangkok ke tur mereka yang sedang berlangsung - tampil pada 19 Januari dan 3 Februari masing-masing. Di Indonesia sendiri Coldplay akan manggung pada 15 November 2023 di Jakarta, Indonesia, di Stadion Utama Gelora Bung Karno.<blockquote class="twitter-tweet">📢 𝐂𝐨𝐥𝐝𝐩𝐥𝐚𝐲: 𝐌𝐮𝐬𝐢𝐜 𝐎𝐟 𝐓𝐡𝐞 𝐒𝐩𝐡𝐞𝐫𝐞𝐬 𝐖𝐨𝐫𝐥𝐝 𝐓𝐨𝐮𝐫 - 𝐝𝐞𝐥𝐢𝐯𝐞𝐫𝐞𝐝 𝐛𝐲 𝐃𝐇𝐋 🇸🇬We are proud to present <a href="https://twitter.com/coldplay?ref_src=twsrc%5Etfw">@coldplay</a>'s record-breaking <a href="https://twitter.com/hashtag/MOTSWT?src=hash&ref_src=twsrc%5Etfw">#MOTSWT</a> live in SG, where they’ll become the first act ever to play FOUR nights at our National Stadium! 🤩❤️‍🔥 <a href="https://t.co/AV4qgg7tUd">pic.twitter.com/AV4qgg7tUd</a>— Live Nation SG (@livenationsg) <a href="https://twitter.com/livenationsg/status/1668075683963367424?ref_src=twsrc%5Etfw">June 12, 2023</a></blockquote><script async src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script>

Berita terkini dan informasi terbaru hari ini seputar Konser musik

Menko Luhut Bakal Hadiri Penutupan Pestapora Malam Ini

Richard Marx Kembali Manggung di Jakarta, Ini Harga Tiketnya

Aturan Hukum Menyanyikan Lagu Orang Lain Tanpa Izin yang Harus Dipahami Musisi

Komunitas LGBTQ Malaysia Berang dengan Aksi Ciuman Matty Healy The 1975

Polisi Malaysia Selidiki Aksi Ciuman Sesama Jenis Dua Personel Band The 1975 saat Konser

Arab Saudi Tangkap Ulama Ternama, Diduga karena Kritik Konser Musik

Ada SID hingga Tiara Andini, Simak Jadwal Konser Jakarta Fair Minggu Ke-2

Coldplay Pecahkan Rekor! Tambah Konser Keenam di Singapura demi Penggemar

Bukan Cuma BLACKPINK, Ini 7 Konser yang Dibatalkan Mendadak

Gemparkan Asia! Coldplay Bakal 'Guncang' Stadion Nasional Singapura Selama 4 Malam

Baru Pertama Nonton Konser? Simak Tips Persiapan Nonton Konser Ini Supaya Tidak Mati Gaya

Gagal Menang War Tiket Coldplay, Astrid Berharap Keajaiban

Meraup Cuan dari Bisnis Konser Musik

Ramai Konser Musik, Dinkes DKI Imbau Penonton Sudah Vaksin Tiga Kali

Ajang GJAW 2023 Akan Hadirkan Konser Musisi Internasional Johnny Stimson

Tiba di Jakarta, Solar Mamamoo Pamer Suasana Kamar Hotel

Tiket Mamamoo Bisa Dibeli On The Spot, Segini Harganya

Rangkaian Konser Musik Siap Ramaikan Gelaran Pameran Otomotif GAIKINDO

Pejantan Tangguh Jadi Lagu Pembuka Konser Tunggal Sheila On 7, 22 Ribu Fans Histeris

12 Tahun Pisah, Cokelat Bakal Rilis Video Dokumenter Tahun Ini

Pemilu 2024

politik

Pilpres 2024

KPK

Pemilu

TENTANG KAMI

INFORMASI

JARINGAN MEDIA