news

arena

hangout

ototekno

empati

gallery

kanal

market

Luar Jawa-Bali

Sebanyak 25 kabupaten/kota di wilayah luar Jawa-Bali sudah ditetapkan masuk kategori Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1. Ini berlaku sejak diperpanjangnya PPKM pada 9-22 November 2021 mendatang. 24 kabupaten/kota itu tersebar di 12 provinsi yakni Provinsi Aceh, Sumatra Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Maluku Utara, Papua, Papua Barat. Sementara 24 kabupaten/kota yang dinyatakan masuk PPKM Level 1 di antaranya, 1. Kota Banda Aceh 2. Kabupaten Serdang Bedagai 3. Kabupaten Batu Bara 4. Kota Gunungsitoli 5. Kota Binjai 6. Kabupaten Nias 7. Kabupaten Dairi 8. Kota Sibolga 9. Kabupaten Humbang Hasundutan 10. Kabupaten Pakpak Bharat 11. Kabupaten Samosir 12. Kabupaten Pulang Pisau 13. Kabupaten Tanah Bumbu 14. Kabupaten Kutai Kartanegara 15. Kabupaten Minahasa Tenggara 16. Kabupaten Morowali 17. Kabupaten Konawe Utara 18. Kabupaten Pohuwato 19. Kabupaten Boalemo 20. Kota Gorontalo 21. Kabupaten Pulau Morotai 22. Kabupaten Keerom 23. Kabupaten Merauke 24. Kabupaten Manokwari. Level PPKM di provinsi luar Jawa-Bali ditentukan berdasarkan zonasi warna yang terbagi atas zona merah, zona oranye, zona kuning, dan zona hijau. Untuk zona merah di daerah level 1-2 dilarang menggelar pembelajaran tatap muka (PTM). Jika dalam suatu daerah level 1-2 zona kuning dan hijau maka diperbolehkan melaksanakan PTM. Kemudian untuk aktivitas di perkantoran, zona hijau di wilayah level 1-2 dibolehkan maksimal 75 persen karyawan yang masuk kantor. Sementara perkantoran yang berada di zona oranye dan kuning hanya boleh 50 persen, sedangkan untuk perkantoran di zona merah hanya 25 persen. Begitu juga dengan area pusat perbelanjaan atau mal yang berada di zona hijau level 1-2 boleh beroperasi maksimal 75 persen pengunjung. Untuk zona kuning dan oranye maksimal pengunjung 50 persen dan zona merah maksimal 25 persen. Berikut wilayah luar Jawa-Bali yang dinyatakan PPKM Level 2, 1. Kabupaten Aceh Tenggara 2. Kabupaten Simeulue 3. Kabupaten Aceh Tengah 4. Kota Lhokseumawe 5. Kota Sabang 6. Kota Langsa 7. Kabupaten Tapanuli Utara 8. Kabupaten Karo 9. Kabupaten Deli Serdang 10. Kabupaten Toba Samosir 11. Kabupaten Nias Selatan 12. Kabupaten Nias Barat 13. Kabupaten Tapanuli Tengah 14. Kabupaten Mandailing Natal 15. Kabupaten Tapanuli Selatan 16. Kabupaten Langkat 17. Kabupaten Nias Utara 18. Kota Medan 19. Kota Pematangsiantar 20. Kota Tebing Tinggi 21.Kota Padang Sidempuan 22. Kabupaten Tapin 23. Kota Banjarmasin 24. Kabupaten Barito Kuala 25. Kabupaten Hulu Sungai Tengah 26. Kota Banjarbaru 27. Kota Balikpapan 28.Kota Bontang 29. Kabupaten Kutai Barat 30. Kabupaten Mahakam Ulu 31. Kabupaten Berau 32. Kabupaten Penajam Paser Utara 33. Kabupaten Kutai Timur 34. Kota Samarinda 35. Kota Tarakan 36. Kabupaten 37. Bulungan 38. Kabupaten Tana Tidung 39. Kabupaten Malinau 40. Kabupaten Nunukan 41. Kabupaten Bolaang Mongondow 42. Kabupaten Bolaang Mongondow Utara 43. Kabupaten Kepulauan Talaud 44. Kota Manado Kota Bitung 45. Kota Tomohon 46. Kota Kotamobagu 47. Kabupaten Morowali Utara 48. Kabupaten Buol 49. Kabupaten Banggai Laut 50. Kabupaten Tojo Una-Una 51. Kota Palu 52. Kabupaten Tana Toraja 53. Kabupaten Toraja Utara 54. Kabupaten Pangkajene Kepulauan 55. Kabupaten Wajo 56.Kabupaten Luwu Utara 57. Kota Makassar 58. Kota Pare Pare 59. Kabupaten Muna 60. Kabupaten Buton 61. Kabupaten Konawe 62. Kabupaten Wakatobi 63. Kabupaten Buton Utara 64. Kabupaten Kolaka Timur 65. Kabupaten Konawe Kepulauan 66. Kabupaten Muna Barat 67.Kabupaten Buton Tengah 68. Kabupaten Buton Selatan 69. Kabupaten Bombana 70. Kabupaten Kolaka Utara 71. Kota Baubau 72. Kota Kendari 73. Kabupaten Gorontalo 74. Kabupaten Gorontalo Utara 75. Kabupaten Bone Bolango 76. Kabupaten Kepulauan Tanimbar 77. Kabupaten Seram Bagian Barat 78. Kabupaten Maluku Barat Daya 79. Kabupaten Buru 80. Kabupaten Buru Selatan 81. Kabupaten Maluku Tenggara 82. Kabupaten Maluku Tengah 83. Kota Ambon 84. Kota Tual 85. Kabupaten Halmahera Tengah 86. Kabupaten Kepulauan Sula 87. Kabupaten Pulau Taliabu 88. Kota Ternate 89. Kota Tidore Kepulauan 90. Kabupaten Boven Digoel 91. Kabupaten Jayapura 92. Kabupaten Puncak Jaya 93. Kabupaten Mimika 94. Kabupaten Sarmi 95. Kabupaten Pegunungan Bintang 96. Kabupaten Asmat 97. Kabupaten Mamberamo Raya 98. Kabupaten Mamberamo Tengah 99. Kabupaten Nabire 100. Kabupaten Kepulauan Yapen 101. Kabupaten Yahukimo 102. Kabupaten Yalimo 103. Kabupaten Tolikara 104. Kota Jayapura 105. Kabupaten Raja Ampat 106. Kabupaten Kaimana 107. Kabupaten Tambrauw 108. Kabupaten Sorong Selatan

Inilah 24 Kabupaten/Kota Luar Jawa-Bali PPKM Level 1

Pemerintah terus mempercepat proses vaksinasi, terutama untuk dosis kedua dan booster, khususnya untuk daerah-daerah di luar Jawa-Bali. Upaya ini merupakan salah satu komitmen dalam menjalankan langkah-langkah untuk mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19.“Sesuai arahan Presiden, Pemerintah akan terus mengakselerasi vaksinasi, terutama untuk vaksinasi Dosis-2 maupun vaksinasi booster, khususnya pada daerah-daerah di luar Jawa-Bali yang masih memerlukan percepatan vaksinasi,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Keterangan Pers usai Rapat Terbatas Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM, secara virtual di Jakarta, Senin (14/2/2022).Per 13 Februari 2022, secara nasional vaksinasi Dosis-1 telah mencapai 90,41% (188,3 juta dosis) dan Dosis-2 telah mencapai 65,19% (135,8 juta dosis). Sementara itu, capaian vaksinasi booster atau dosis ketiga telah mencapai 7,0 juta dosis.Untuk vaksinasi Dosis-1, masih ada tiga Provinsi di luar Jawa Bali dengan capaian di bawah 70%, yakni Maluku, Papua Barat, dan Papua.Sedangkan untuk vaksinasi Dosis-2, masih terdapat 10 Provinsi dengan capaian di bawah 50% yaitu Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Aceh, Papua Barat, Maluku, dan Papua.<h2>Persiapan MotoGP Mandalika</h2>Tes Pra-Musim MotoGP (Mandalika MotoGP Official Test) telah diselenggarakan pada 11-13 Februari 2022 di Sirkuit  Mandalika. Kegiatan ini dihadiri oleh 24 Pembalap, 12 Tim, dan ±600 orang Officials. Official Test terselenggara dengan mengedepankan penerapan Prokes sesuai SE KaSatgas Covid-19 Nomor 5 Tahun 2022 terkait dengan Prokes Sistem Bubble selama MotoGP 2022.Penerapan Prokes Sistem Bubble dan pelaksanaan Official Test di lapangan mendapat dukungan penuh dari Kemenkes, Dinkes, RSUP NTB, Satgas Covid-19, Satgas Travel Bubble, BNPB, Basarnas, hotel-hotel, dan masyarakat NTB.“Progres vaksinasi di Pulau Lombok akan terus ditingkatkan, menuju pelaksanaan event Moto GP di Maret nanti,” ucap Menko Airlangga.

Menko Airlangga: Luar Jawa-Bali masih Butuh Percepatan Vaksinasi

Pemerintah menemukan adanya pergeseran kenaikan kasus harian dan kasus aktif COVID-19 dari Jawa-Bali ke Luar Jawa-Bali. Tren tersebut sesuai dengan prediksi dan antisipasi yang sudah pemerintah siapkan.“Oleh karena itu, pemerintah menekankan pentingnya akselerasi vaksinasi dan kedisiplinan penerapan prokes. Ini untuk kendalikan kasus aktif dan perawatan di Rumah Sakit,” kata Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai rapat terbatas terkait evaluasi dan pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) secara virtual, di Jakarta Senin (21/2/2022).Pemerintah terus melakukan evaluasi mingguan secara konsisten terkait perkembangan pengendalian pandemi COVID-19. Begitu juga dengan evaluasi level asesmen PPKM.Menko Airlangga mengatakan, kasus di luar Jawa-Bali memang proporsinya masih lebih rendah. Akan tetapi, terjadi peningkatan sehingga proporsi kasus aktif menjadi sebesar 24,1% dari kasus aktif nasional menjadi 128.536 dari sebelumnya 533.898 kasus aktif.Pada sepekan terakhir ini, angka Reproduksi Efektif (Rt) nasional naik lebih tinggi menjadi 1,18 dan juga terjadi kenaikan di seluruh Pulau, kecuali Kepulauan Maluku. “Pemerintah akan terus memantau dan menyiapkan langkah-langkah mitigasi agar hal ini dapat diantisipasi lebih lanjut,” ungkap Menko Airlangga.Terdapat tiga Provinsi di luar Jawa-Bali dengan Kasus Aktif tertinggi di atas 10 ribu, namun rasio keterisian tempat tidur RS (Bed Occupancy Ratio/BOR) masih terkendali, dan konversi TT Covid-19 di RS juga masih relatif rendah.Ketiga Provinsi tersebut adalah Sumatera Utara dengan BOR 31% dan konversi 19%, Sulawesi Selatan dengan BOR 30% dan konversi 16%, dan Kalimantan Timur dengan BOR 29% serta konversi 23%.

Pemerintah Antisipasi Kenaikan Kasus Harian COVID-19 Bergeser ke Luar Jawa-Bali

Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito mengatakan kasus COVID-19 di luar Pulau Jawa dan Bali terus meningkat. Untuk itu masyarakat harus tetap meningkatkan kewaspadaannya,"Perlu saya tekankan saat ini kita perlu waspada secara menyeluruh sebab data menunjukkan telah terjadi pergeseran tren kasus ke provinsi di luar Jawa, Bali," kata Wiku dalam Konferensi Pers Perkembangan Penanganan COVID-19 di Indonesia di Jakarta, Selasa (22/2/2022).Dia menambahkan, meskipun secara nasional kasus COVID-19 terus meningkat, namun kenaikan di provinsi luar Jawa dan Bali lebih cepat dan signifikan. Sehingga angka ini meningkatkan kontribusi pada jumlah kasus nasional.Wiku mengatakan, kasus mingguan di provinsi luar Jawa-Bali pada akhir Januari hanya sekitar 600 kasus, sedangkan saat ini sudah meningkat menjadi 95 ribu kasus."Kasus mingguan di luar Jawa-Bali hanya sekitar 600 kasus pada akhir Januari lalu dan sekarang angkanya meningkat tajam menjadi 95 ribu kasus," katanya.Hal tersebut membuat kontribusi kasus provinsi luar Jawa-Bali meningkat menjadi 24 persen dari jumlah kasus nasional."Jika pada awalnya luar Jawa-Bali hanya menyumbangkan 3-4 persen dari total kasus nasional, saat ini angkanya terus naik hingga mencapai 24 persen dari total kasus nasional," katanya.Wiku menjelaskan, provinsi-provinsi yang paling banyak mengalami penambahan kasus mingguan di provinsi luar Jawa Bali adalah Sumatera Utara, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Timur."Sumatera Utara mengalami penambahan kasus sebesar 12 ribu kasus dalam satu minggu, disusul Sulawesi Selatan dan Kalimantan Timur dengan bertambah 10 ribu kasus," katanya.Berikutnya Sumatera Selatan, Sulawesi Utara, Lampung, Papua, Riau, Kalimantan Selatan dan Sumatera Barat.Dengan peningkatan jumlah kasus ini, Wiku meminta semua pihak untuk waspada karena angka pemakaian tempat tidur di rumah sakit juga semakin meningkat."Hal ini perlu menjadi kewaspadaan kita bersama, apalagi kenaikan kasus pada provinsi-provinsi tersebut juga diiringi dengan kenaikan kematian dan angka keterpakaian tempat tidur atau BOR, meskipun tidak setinggi pada gelombang delta lalu," katanya.Melihat dinamika kasus yang ada, pihaknya meminta agar penanganan kasus COVID-19 difokuskan pada provinsi luar Jawa dan Bali.

Kasus COVID-19 di Luar Jawa-Bali Terus Meningkat

Sebanyak 10 provinsi di luar Jawa-Bali telah melewati masa puncak penularan COVID-19. Yakni Sulawesi Utara, Papua, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Kalimantan Timur. Lalu, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Lampung, dan Riau.<div align="left">"Yang masih naik di Kalimantan Barat dan Nusa Tenggara Timur," ujar Koordinator PPKM Luar Jawa-Bali, Airlangga Hartarto yang juga <a href="https://www.ekon.go.id/">Menko Perekonomian</a> secara virtual, Senin (7/3/2022).</div><div align="left">Menurut Airlangga menekankan angka kejadian reproduksi yang efektif juga mengalami penurunan secara signifikan hampir di seluruh luar Jawa-Bali.Sementara per 6 Maret 2022, kasus harian di luar Jawa Bali bertambah 8.158. Sementara, puncak <a href="https://www.inilah.com/pemerintah-antisipasi-kenaikan-kasus-harian-covid-19-bergeser-ke-luar-jawa-bali">kasus harian</a> COVID-19 yang terjadi pada 23 Februari lalu, sebanyak 19.807.</div><div align="left">"Kasus waktu itu puncak di 23 Februari. Sementara untuk kasus aktif, masa puncak 3 Maret sebanyak 183.482 dan saat ini per 6 Maret 171.217," ujar Menko Airlangga.</div><div align="left">Adapun untuk kasus kematian, terdapat 91 kasus kematian dengan tingkat fatalitas kasus sebesar 2,61 per bulan Maret.</div><div align="left">Menko Airlangga menyampaikan, sebagian besar kasus kematian terjadi pada pasien dengan penyakit komorbid atau bawaan, lansia, dan belum vaksinasi lengkap. "Masih ada 3 provinsi yang tinggi namun masuk terkendali. Sumatera Utara kasus 21.338 BOR 37 persen dengan konversi 21 persen, Kalimantan Timur kasus aktif 16.503 dengan BOR 44 persen dan konversi 25 persen sementara Sulawesi Selatan kasus aktif 15.131 dengan BOR 31 persen dan konversi 18 persen," tutupnya.</div>

Berita terkini dan informasi terbaru hari ini seputar Luar Jawa-Bali

Sejumlah Daerah Luar Jawa-Bali Berhasil Lewati Puncak Omicron

10 Provinsi Mulai Lewati Puncak COVID-19

Kasus COVID-19 di Luar Jawa-Bali Terus Meningkat

Pemerintah Antisipasi Kenaikan Kasus Harian COVID-19 Bergeser ke Luar Jawa-Bali

Menko Airlangga: Luar Jawa-Bali masih Butuh Percepatan Vaksinasi

Inilah 24 Kabupaten/Kota Luar Jawa-Bali PPKM Level 1

Pemilu 2024

politik

Pilpres 2024

KPK

Pemilu

TENTANG KAMI

INFORMASI

JARINGAN MEDIA