news

arena

hangout

ototekno

empati

gallery

kanal

market

Survei

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengaku punya pekerjaan rumah alias PR besar seiring hasil survei menyebut <a href="https://www.inilah.com/tag/pemilu-2024">Ganjar Pranowo</a> akan keok alias kalah jika head to head dengan <a href="https://www.inilah.com/prabowo-subianto-strong-leader-melawan-usia">Prabowo Subianto</a> dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024."Istilahnya kami (harus memberikan) best effort (upaya terbaik)," kata Ketua DPP PDIP Said Abdullah di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (24/8/2023).Dia menjelaskan, salah satu upaya yakni mengevaluasi di wilayah masa saja Ganjar kalah dari Prabowo. Evaluasi ini dilakukan secara rinci."Harus kami lakukan di titik mana kami kalah. Kalau Pulau Jawa, Pulau Luar Jawa, mana yang kami kalah. Di situ kami akan effort," ujar Said memaparkan.Berdasarkan hasil survei Litbang Kompas tentang peluang calon presiden (capres) pada Pilpres 2024, pada simulasi head to head, nama Prabowo Subianto masih tetap unggul di Pilpres 2024.Elektabilitas Ganjar sebenarnya lebih unggul dari Prabowo dan Anies dalam pilihan bebas responden. Namun, dengan simulasi 10, lima hingga tiga nama, Ganjar belum bisa dijamin kemenangannya jika berhadapan dengan Prabowo Subianto.Secara elektabilitas sebagai capres, Ganjar memperoleh 34,1 persen, Prabowo sebesar 31,3 persen, dan Anies Baswedan sebesar 19,2 persen.“Hasil survei menunjukkan terjadinya akumulasi perolehan suara untuk Prabowo dalam skema head to head, dua calon berhadapan,” dikutip dari survei Litbang Kompas.Merujuk hasil survei tersebut, jika pemilihan presiden dilakukan pada saat survei serta Ganjar dan Prabowo berhadapan, maka hasilnya Prabowo unggul dari Ganjar. Perolehannya Prabowo 52,9 persen dan Ganjar sebesar 47,1 persen.Sejauh ini, Ganjar Pranowo merupakan bakal capres yang diusung PDIP dan didukung oleh PPP, Partai Hanura, dan Partai Perindo. Sedangkan Prabowo Subianto merupakan bakal capres Partai Gerindra yang juga didukung PAN, Golkar, dan PKB.

Ganjar Keok Jika Head to Head dengan Prabowo, Sebuah PR Besar bagi PDIP

Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia kembali merilis elektabilitas tiga bakal calon presiden (capres). Hasilnya, <a href="https://www.inilah.com/tag/pemilu-2024">Ganjar Pranowo</a> mengungguli dua kandidat lainnya, yaitu <a href="https://www.inilah.com/survei-indikator-pemilih-prabowo-didominasi-laki-laki-anies-unggul-di-kalangan-perempuan">Prabowo Subianto dan Anies Baswedan</a>. Survei ini terbagi ke dalam beberapa simulasi.Pada simulasi top of mind, Ganjar unggul dengan angka 22,8 persen. Kemudian, Prabowo 22,2 Persen, sedangkan Anies Baswedan 15,4 persen."Urutan pertama Ganjar dan Prabowo tidak bisa kita bedakan. Jadi kita tidak bisa mengatakan Ganjar unggul di sini. Karena secara statistik bedanya dengan Prabowo tidak signifikan," kata Peneliti Utama Indikator Politik, Burhanuddin Muhatadi dalam pemaparannya melalui channel YouTube Indikator Politik, dipantau di Jakarta, Jumat (18/8/2023).Kemudian, simulasi tiga nama, Ganjar masih unggul atas Prabowo dan Anies. Hasilnya, Ganjar dengan 35,2 persen, Prabowo sebanyak 33,2 persen dan Anies sebesar 23,9 persen.Survei ini juga melakukan simulasi 34 nama semi-terbuka, Ganjar kembali mengungguli unggul dengan 31,1 persen, Prabowo 28,2 persen, dan Anies 20,2 persen.Sementara, pada simulasi 10 nama tertutup, Ganjar masih berada di atas dua kandidat lainnya dengan angka 32.4 persen, Prabowo 29.9 persen dan Anies 20.6 persen.Survei yang dilakukan pada 15 hingga 21 Juli 2023 itu dilakukan dengan populasi yang terdiri atas warga negara Indonesia yang memiliki hak pilih dalam pemilu. Artinya, mereka yang berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.Pengambilan sampel melalui metode multistage random sampling yang diikuti sebanyak 1.811 responden. Wawancara berlangsung secara tatap muka, dengan margin of error sekitar kurang lebih 2,4 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Survei Indikator: Ganjar Ungguli Prabowo dan Anies dalam Empat Simulasi

<a href="https://jdih.kpu.go.id/">Pemilu 2024</a> diyakini bakal membawa kejutan. Tiga parpol yang langganan menjadi penghuni Senayan dan berstatus pendukung pemerintah yakni PPP, PAN, dan NasDem potensi jadi <a href="https://www.inilah.com/mk-kuburan-keadilan-partai-gurem">partai gurem.</a> Survei terbaru dari LSI Denny JA yang dirilis pada Selasa (1/11/2022), menguatkan spekulasi tersebut.Dalam pemaparannya, peneliti LSI Denny JA, Ade Mulyana menyebutkan PPP, PAN dan NasDem mengalami penurunan suara signifikan hingga terancam tidak tembus syarat 4 persen ambang batas parlemen. PPP mengantongi 2,3 persen, PAN 2,1 persen dan NasDem 3,9 persen suara. Sedangkan parpol non-parlemen yang mengikuti Pemilu 2019 tidak ada satu pun yang tembus 4 persen. Sementara PDIP dan Golkar bakal menjadi pemenang dan runner up pada Pemilu 2024 mendatang.Survei tersebut dilakukan pada 11 hinggga 20 September 2022 terhadap 1.200 responden yang tersebar secara proporsional di seluruh Indonesia dengan metode multistage random sampling. Sekalipun begitu, Ade mengingatkan, situasi yang tercermin sekarang ini bisa berubah, sebab perolehan suara parpol juga bergantung pada ketersediaan caleg-caleg yang bakal diusung termasuk program yang ditawarkan oleh parpol-parpol."Itu juga pasti akan berpengaruh terhadap dukungan partai ke depan. Selain itu, pasti caleg-caleg yang berasal dari partai juga akan mempengaruhi perolehan partai di kemudian hari," kata Ade.Data dari LSI Denny JA menempatkan NasDem yang pada Pemilu 2019 menyodok jadi parpol papan tengah dan kini potensi jadi partai gurem tentu menjadi sorotan. Pada 2014 NasDem mendapatkan 36 kursi di parlemen, sedangkan pada 2019 memilik 59 kursi atau naik hingga 50 persen. Spekulasi muncul penurunan suara NasDem imbas deklarasi Anies Baswedan sebagai capres 2024, namun Ade menegaskan, survei tersebut digelar sebelum parpol besutan Surya Paloh mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres.Survei LSI Denny JA turut mengonfirmasi data dari Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) yang dirilis akhir September 2022 yang lalu. Bedanya, SMRC tidak menempatkan NasDem dalam posisi rentan kendati mengalami penurunan suara. SMRC merilis penurunan suara mencakup pada Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dari 9,7 persen menjadi 7,1 persen, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dari 8,2 persen menjadi 6,9 persen, Partai Demokrat dari 7,8 persen menjadi 5,5 persen, dan Partai NasDem dari 9,1 persen menjadi 5,4 persen. Sedangkan PPP dari 4,5 persen terancam melorot hingga 3,3 persen. PAN dari 6,8 persen menjadi 1,2 persen.SMRC menggelar survei dengan metode random atau stratified multistage random sampling dengan melibatkan 1.220 responden. Salah satu data yang diungkapkan mencakup perpindahan suara pemilih parpol. PAN menjadi parpol yang babak belur karena pemilihnya banyak pindah ke PKS (19 persen) dan Golkar (17 persen). Menariknya, data survei dari LSI Denny JA dan SMRC menunjukkan keberadaan parpol yang sudah membentuk koalisi seperti PPP dan PAN di Koalisi Indonesia Bersatu dan NasDem yang sedang melakukan menjajaki koalisi dengan PKS dan Demokrat belum menjamin eksistensi pada 2024.

Peta Politik 2024, Tiga Parpol di Senayan Jadi Partai Gurem

Bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo menilai keberadaan dirinya &nbsp;untuk mengisi kuliah Kebangsaan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) karena hasil survei elektabilitas capres belakangan ini. Menurut Ganjar, jika dirinya bukan capres dan namanya tidak tercantum dalam berbagai survei, maka mustahil bisa menginjakkan kaki di Kampus UI.“Saya tidak terlalu yakin kalau saya tidak ada di survei anda mengundang saya,” kata Ganjar dalam sambutannya dalam acara Kuliah Kebangsaan Fisip UI bertajuk ‘Hendak Ke Mana Indonesia Kita? Gagasan, Pengalaman dan Rancangan Para Pemimpin Masa Depan’, Kampus UI, Depok, Jawa Barat, Senin (18/9/2023).Ganjar menjelaskan, saat dirinya masih menjabat Gubenur Jawa Tengah, ia pernah diundang untuk mengisi kuliah umum untuk para mahasiswa baru di UI.&nbsp;Ketika itu, Ganjar merasa sebagai pejabat kampung yang mendapat kesempatan emas lantaran mendapat undangan berbicara di UI layaknya &nbsp;pejabat pusat lainnya. Untuk itu, &nbsp;ia mengucapkan terima kasih kepada FISIP UI karena diberi kesempatan untuk menjadi pembicara kedua kalinya di kampus tersebut.Sebelumnya, FISIP UI memastikan kehadiran mantan gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk memberikan kuliah kebangsaan di Gedung Balai Serbaguna Purnomo Prawiro, Kampus FISIP UI, Depok, Jawa Barat, Senin hari ini.Pada 29 Agustus 2023, bacapres Anies Baswedan sudah menghadiri kuliah kebangsaan di FISIP UI. Selanjutnya, untuk kuliah kebangsaan dari Menteri Pertahanan Prabowo Subianto masih dilakukan penjadwalan.Dekan FISIP UI Prof Dr Semiarto Aji Purwanto mengatakan, FISIP UI merupakan kampus dengan kekhususan di bidang ilmu sosial dan ilmu politik yang harus memainkan perannya sebagai katalis diskusi sehat dan berkualitas, tanpa memihak kelompok mana pun."Kehadiran tokoh-tokoh pada kuliah kebangsaan adalah salah satu forum di mana mahasiswa dan civitas academica &nbsp;dapat mendengar, bertanya, bahkan mendebat pemikiran-pemikiran masa depan Indonesia yang dilontarkan para tokoh tersebut," kata Aji di Depok, Jawa Barat, Senin (18/9/2023). &nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;

Jika Bukan karena Survei, Ganjar Tak Yakin Diundang Berbicara di UI

Survei nasional oleh Voxpol Center Research and Consulting menunjukkan potensi kemenangan Anies Baswedan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 lebih besar jika berduet dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). AHY saat ini merupakan ketua umum Partai Demokrat."Dalam model dua pasangan, Anies Baswedan selalu mendominasi setiap simulasi," kata Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (18/11/2022).Terungkap, dalam simulasi model dua pasangan itu, Anies-AHY juga lebih banyak unggul ketimbang pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden lain.Simulasi pertama menghadapkan pasangan Anies-AHY dengan pasangan yang digadang-gadang akan diusung koalisi Partai Gerindra-PKB, yaitu Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar (Cak Imin)."Pasangan Pak Anies-AHY memperoleh elektabilitas lebih tinggi, yaitu 44,8 persen," ujar Pangi.Adapun pasangan Prabowo-Cak Imin hanya mendapatkan angka 38,4 persen. Artinya, kedua pasangan tersebut terpaut selisih 6,4 persen.Pada simulasi kedua, Anies Baswedan dipasangkan dengan Panglima TNI Andika Perkasa. Anies-Andika dihadapkan dengan pasangan Ganjar Pranowo-Erick Thohir.Hasilnya, Anies-Andika memiliki elektabilitas lebih tinggi, yaitu 46,9 persen. Sementara, pasangan Ganjar-Erick mengantongi 37,5 persen.Kemudian, Anies-AHY juga unggul saat berhadapan dengan pasangan Prabowo Subianto-Puan Maharani.Anies-AHY mendapat 49,4 persen. Duet Prabowo-Puan hanya memiliki tingkat keterpilihan sebesar 32,8 persen.Tingkat keterpilihan Anies lebih rendah saat dipasangkan dengan Andika dan berhadapan dengan pasangan Prabowo-Ganjar.Pada simulasi tersebut, Anies-Andika hanya meraih angka 40,8 persen. Sedangkan, Prabowo-Ganjar unggul dengan perolehan 44,5 persen."Pasangan Anies Baswedan hanya kalah dalam simulasi Prabowo Subianto berpasangan dengan Ganjar Pranowo," ucap Pangi.Saat dipasangkan dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Anies menang tipis dari pasangan Ganjar Pranowo-Sandiaga Uno. Anies-Khofifah mendulang angka sebesar 42,9 persen sementara Ganjar-Sandiaga mendapat 40,7 persen.Selanjutnya, Anies dipasangkan kembali dengan AHY saat berhadapan dengan pasangan Ganjar-Puan. Anies-AHY unggul dengan angka 50,7 persen. Ganjar-Puan sebesar 32,6 persen.Jika Anies dipasangkan dengan politikus PKS Ahmad Heryawan (Aher), mereka juga akan unggul bila berhadapan dengan Prabowo-Puan.Angka keterpilihan Anies-Aher sebesar 46,3 persen sedangkan Prabowo-Puan hanya meraih 33 persen.Ketika Anies-Andika berhadapan dengan pasangan Prabowo sebagai calon presiden dan Ganjar sebagai calon wakil presiden, selisihnya cukup tipis.Pasalnya, Anies-Andika mendapatkan tingkat keterpilihan sebesar 43,7 persen. Prabowo-Ganjar terungkap elektabilitasnya 42,3 persen.Di sisi lain, pasangan Prabowo-Cak Imin akan menang telak dengan perolehan 59,2 persen jika melawan pasangan Puan Maharani dan Airlangga Hartarto yang elektabilitasnya hanya 12,2 persen.<h3>1.200 Responden di 34 Provinsi</h3>Diketahui Voxpol Center Research and Consulting melakukan survei nasional ini terhadap 1.200 responden yang tersebar secara proporsional di 34 provinsi. Para responden merupakan warga yang memiliki hak pilih pada Pemilu 2024.Survei berlangsung pada 22 Oktober hingga 7 November 2022. Adapun metode penelitian yang digunakan ialah multistage random sampling dengan wawancara tatap muka secara langsung dan mendalam oleh surveyor.

Berita terkini dan informasi terbaru hari ini seputar Survei

LSI Denny JA: Prabowo dan Ganjar Unggul di NU, Anies Jadi Favorit Muhammadiyah

LSI Denny JA: Prabowo Unggul di Kalangan Ormas Islam, Anies dan Ganjar Membuntuti

Jika Bukan karena Survei, Ganjar Tak Yakin Diundang Berbicara di UI

Respons Hasil Survei, Anies Mengaku Berpengalaman Dinomortigakan

Etho Jadi Cawapres Paling Dipilih Masyarakat Versi Polling Institute

Ganjar Keok Jika Head to Head dengan Prabowo, Sebuah PR Besar bagi PDIP

Ganjar Disebut Kuasai Pulau Jawa, Anies Kuat di Sumatra

Survei Indikator: Ganjar Ungguli Prabowo dan Anies dalam Empat Simulasi

Survei Indikator: Pemilih Prabowo Didominasi Laki-laki, Anies Unggul di Kalangan Perempuan

Hasil Survei: Ganjar dan Prabowo Jadi Favorit untuk Lanjutkan Program Jokowi

Jokowi Diyakini Tak Netral di Pilpres, Dukung Ganjar hingga Anies

Kecuali PDIP, Prabowo Kantongi Suara Signifikan dari Seluruh Pemilih Parpol

Elektabilitas PDIP Stagnan, Pencapresan Ganjar Pranowo Gagal Dongkrak Raihan Suara

Demi Keadilan, Mayoritas Publik Tolak Jokowi Cawe-cawe di Pilpres

Bukan Ganjar, Publik yang Mendukung IKN Lebih Percaya Prabowo

Survei SMRC: 36 Persen Masyarakat Golput Jika Sistem Pemilu Tertutup

Tarung Capres di Medos, LSI Denny JA: Anies Teratas di Twitter

Elektabilitas Parpol Tertinggi Ditempati PDIP, Partai Buruh Paling Buncit

Survei Voxpopuli: Prabowo Ungguli Ganjar Disusul Anies

Nyaris Separuh Warga Lajang Jepang Tak Ingin Punya Anak

Pemilu 2024

politik

Pilpres 2024

KPK

Pemilu

TENTANG KAMI

INFORMASI

JARINGAN MEDIA