news

arena

hangout

ototekno

empati

gallery

kanal

market

Ulama

Rencana pemasangan patung Presiden Jokowi di depan Sirkuit Mandalika mendapat penolakan dari para tokoh agama, Ahad (27/2/2022).Rencana pemasangan patung Jokowi seberat 3 ton tersebut ditolak para tokoh agama yang tergabung dalam Forum Komunikasi dan Silaturahmi Pondok Pesantren (FKSPP) Lombok Tengah.Ketua FKSPP Lombok Tengah, TGH Hasan Basry mengatakan, Lombok dikenal sebagai pulau seribu masjid dan terkenal dengan seribu penghafal Al-Qur’an atau Huffaz.“Kami atas nama FKSPP Lombok Tengah, menolak pembangunan patung bapak Presiden kita di KEK Mandalika. Lombok terkenal dengan seribu pondok pesantren, terkenal dengan seribu tuan guru. Dan terkenal juga dengan masyarakat yang agamis,” tegasnya.Patung biasanya disematkan atau dibuatkan kepada seseorang yang telah memiliki jasa, seperti para pahlawan yang sudah meninggal. Menurut TGH Hasan Basry, tidak pas jika orang yang masih hidup dibuatkan patung.“Dalam hukum Islam, membuat patung itu juga ada yang berpendapat itu haram, karena nanti orang yang membuat patung akan diminta oleh Allah untuk membuatkan nyawa atau rohnya, dan manusia jelas tidak akan mampu membuatkan itu,” terangnya.Masyarakat NTB, khususnya di Lombok Tengah, mengakui jasa Jokowi."Namun bukan berarti harus menghalalkan semua cara, termasuk membuat patungnya, tanpa minta pendapat dari masyarakat atau tokoh-tokoh NTB, agar tidak menjadi persoalan di tengah masyarakat," ujarnya.“Joko Widodo adalah Presiden kami. Tapi mohon hormati kami. Jika ingin membuat patung untuk dipasang agar mohon libatkan kami. Minta pendapat kami, dan jangan jadikan adanya patung ini memecahkan kami di Lombok,” tambahnya.Senada, Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI) Lombok Tengah, TGH Habib Ziadi ikut menolak keras pembangunan patung itu.“Ini merupakan suatu yang bertentangan dengan syari’at Islam. Makanya secara pribadi saya menolak. Bukan karena itu patung Presiden, tapi memang bertentangan dengan agama,” tegasnya.Sementara itu, pihak ITDC belum memberikan respon saat dikonfirmasi terkait dengan rencana pemasangan patung Presiden RI tersebut.Persiapan pemasangan patung Jokowi masih terus dilakukan. Bahkan saat ini pengerjaan konstruksi yang menjadi lokasi pemasangan patung masih terus dikerjakan di dekat pintu masuk sirkuit Mandalika.Patung Jokowi itu merupakan karya seniman Bali, I Nyoman Nuarta. Patung itu menggambarkan Jokowi sedang naik sepeda motor gede.

Ulama Tolak Pembangunan Patung Jokowi di Mandalika

KH Muhammad Syakrim atau yang memiliki sapaan akrab Abih Syakrim dikukuhkan menjadi salah satu Mustasyar atau Dewan Penasehat Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmah 2022-2027.Sepuh ulama betawi tersebut mendapat kepercayaan dari Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya untuk terus membantu untuk mengharumkan nama Islam, yang rahmatan lil 'alamin.Selain Abih Syakrim, Gus Yahya juga menunjuk sejumlah kiai sepuh, KH Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus (Ketua), Prof Dr KH Ma'ruf Amin, KH Nurul Huda Jazuli, KH Dimyati Rois, Habib Luthfi bin Yahya, Anre Gurutta Baharuddin HS dan Nyai Hajjah Nafisah Sahal.Ustadz Ibnu Mulkan, putra KH Muh Syakrim mengatakan, ayahandanya merupakan pejuang NU sejak 1955.“Ayahanda merupakan pejuang NU di tanah Betawi, saya sangat bersyukur perjuangan beliau sejak muda di NU sehingga bisa mendapatkan amanah menjadi Mustasyar PBNU, semoga Ayahanda selalu sehat dan amanah," kata Ibnu Mulkan yang juga menjabat sebagai Ketua Rois Syuriah PCNU Jakarta Timur kepada inilah.com, Jumat (4/2/2022).<h2>Profil KH M Syakrim</h2>Abih Syakrim merupakan tokoh NU kharimastik yang memiliki kiprah di berbagai bidang perjuangan. Baik dalam bidang pendidikan, politik, maupun organisasi sosial keagamaan.<img class="size-full wp-image-26909" src="https://c.inilah.com/2022/02/0205_100651_1a2c_inilah.com_.jpg" alt="1644030375 Picsay - inilah.com" width="1072" height="650" />Di ranah politik, Abih Syakrim pernah tercatat aktif di Partai persatuan pembangunan (PPP). Ia juga merupakan pensiunan Pemda DKI di kecamatan Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur.Sementara di ranah pendidikan, Abih Syakrim mengenyam pendidikan di Lembaga Administrasi Negara (LAN) dan menjadi pendiri Yayasan Pesantren Nurul Ibad, yang menyelenggarakan pendidikan dari taman kanak-kanak, tsanawiyah, Aliyah, dan beberapa pesantren yang baru dibangun di Bogor.Kiai kelahiran di Lubang Buaya, Jakarta Timur, pada 9 April 1935 ini sebelumnya masuk dalam jajaran Mustasyar di PWNU DKI Jakarta. Bahkan ia pernah menjadi saksi mata peristiwa tahun 1965 dilubang saat pemberontakan PKI menghasut warga Lubang Buaya.Abih Syakrim adalah ulama sepuh asli Betawi yang memiliki sepak terjang ke NU-an sejak tahun 1955. Selain ulama kultur NU, Abih Syakrim juga malang melintang dalam kepengurusan NU. Mulai tingkat ranting hingga kini menjadi Mustasyar PBNU.Abih Syakrim yang juga pernah mendapatkan penghargaan Sakinah Teladan di DKI Jakarta ini terlahir dari pasangan H. Gamer dan Hj. Penah dan memiliki sanad keilmuan langsung dari Abah Falak waliyullah pendiri Pondok Pesantren Al-Falak pagentongan Bogor.Aktivitas dakwah pendidikannya banyak mendidik dan mengasuh anak yatim piatu, anak gelandangan, anak jalanan dan anak terlantar. Ia mempunyai nasihat yang sering diungkapkan dibeberapa kesempatan. Salah satunya terkait kesulitan finansial."Nggak susah-susah minta tolong orang lain, tapi langsung minta tolong kepada Allah. Berpikir jangan khawatir, perbanyak Dzikir, rezeki ngalir jangan kikir," pesannya.Abih KH. M Syakrim juga terkenal sebagai ulama sepuh yang selalu konsisten memperjuangkan nilai nilai Ahlu Sunnah wal jamaah.

Abih Syakrim, Ulama Sepuh Betawi Dikukuhkan Menjadi Mustasyar PBNU

Pimpinan Pondok Pesantren Miftahul Huda 2 Bayasari, Rajadesa, Ciamis KH Nonop Hanafi mendukung langkah Rekonsiliasi Masyarakat (Rekat) Indonesia Raya dalam memperkuat peran TNI Angkatan Darat menjaga persatuan bangsa.Melalui inisiasi pertemuan para pemuka agama dan tokoh bangsa, ulama asal Ciamis itu mengatakan langkah Rekat Indonesia Raya merupakan upaya mempersatukan semua kelompok dan golongan."Dari dulu, rakyat mencintai TNI dan mereka dekat dengan rakyat, khususnya Angkatan Darat. TNI tidak boleh jauh dari induk semangatnya, yaitu rakyat. Dalam situasi seperti ini, TNI dan para pemimpin harus menghadirkan kenyamanan bagi rakyat, bahkan pendekatan penyelesaian masalah-masalah kebangsaan haruslah mendahulukan cara-cara yang humanis ketimbang pendekatan kekuasaan," katanya, seperti dilansir antara.Ketua Umum Rekat Indonesia Raya, Eka Gumilar berkomitmen mendukung TNI AD dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Tujuannya adalah untuk mempertahankan NKRI sebagai sebuah bangsa yang merdeka dan berdaulat, sesuai dengan Pancasila."Tentu kami sangat perhatian dalam menjaga persatuan bangsa melalui silaturahmi dan forum dialog para tokoh dari lintas agama, budaya, dan suku. Jadi, ini sejalan dengan TNI, khususnya TNI AD, yang memiliki tugas utama sebagai tentara rakyat dan tentara pejuang," kata Eka.Menurut dia, dukungan semua pihak kepada TNI AD untuk menjaga keamanan, persatuan, kesatuan, dan Pancasila itu dibutuhkan karena potensi gangguan keamanan saat ini mengarah pada disintegrasi bangsa yang bisa datang dari mana saja."Bersama rakyat, TNI kuat karena mereka adalah anak kandung rakyat dan dilahirkan oleh rakyat. Karena itu, sebagai rakyat, kami harus mendukung dan bersinergi dengan TNI. Demi NKRI, kami wajib bersinergi dengan TNI, khususnya Angkatan Darat," ujarnya.

Ulama Dukung Rekat Indonesia Raya Perkuat Peran TNI AD Jaga Persatuan

Sedikitnya 10 ribu jemaah tabligh dari berbagai daerah di Indonesia dan mancanegara, hadir di hari pertama pelaksanaan ijtima di Cikampek, Jawa Barat, Jumat (4/8/2023). Sejak pagi, para jemaah sudah memenuhi lapangan Ex Mobil Timor untuk mengikuti seluruh rangkaian acara itjima yang akan berlangsung tiga hari ini.  Ijtima di Cikampek ini merupakan salah satu acara terbesar yang digelar oleh Jemaah Tabligh di Indonesia.Arief Rachman, seorang peserta ijtima melaporkan, jemaah yang hadir bukan hanya dari Jakarta, Banten, dan Jawa Barat, tetapi juga dari berbagai provinsi lain di Indonesia. Bahkan ada beberapa tamu telah datang dari India, Bangladesh, Sri Lanka, Thailand, Malaysia, Taiwan dan Brunei Darussalam."Pantauan saya di lokasi ijtima, saat ini sudah ada sekitar 10.000 orang yang hadir. Mereka datang untuk mengikuti berbagai kegiatan yang digelar dalam ijtima ini, seperti ceramah, kajian, dan tausiyah. Selain itu, mereka juga bisa saling bersilaturahmi dan bertukar pengalaman dengan sesama muslim," jelas Arief Rachman.Dia menambahkan, suasana di lokasi ijtima sangatlah semarak dan penuh dengan semangat keislaman. Para peserta ijtima tampak sangat antusias mengikuti berbagai kegiatan yang digelar. Mereka juga terlihat sangat ramah dan saling membantu satu sama lain.Acara ini biasa digelar setiap tahun di berbagai kota di Indonesia. Tujuannya untuk mempererat tali persaudaraan antarmuslim, serta untuk meningkatkan pemahaman tentang pentingnya dakwah tabligh dan pengamalan ajaran Islam."Saya sangat senang bisa hadir di ijtima ini. Saya mendapatkan banyak sekali ilmu dan pengalaman baru dari berbagai kegiatan yang digelar. Saya juga merasa sangat senang bisa bertemu dengan banyak orang dari berbagai daerah di Indonesia," ungkap Arief Rachman.Dia berharap ijtima ini dapat menjadi momentum untuk meningkatkan kualitas umat Islam di Indonesia."Semoga kita semua dapat menjadi muslim yang lebih baik, yang selalu mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari," tutup Arief Rachman.

10 Ribu Jemaah Tabligh Hadiri Ijtima di Cikampek, Jawa Barat

Ustazah Imaz Fatimatuz Zahra atau Ning Imaz, menilai eks Ketua Ganjarist Eko Kuntadhi memang kerap melecehkan ulama dan Umat Islam serta membuat gaduh di media sosial."Kan kita tahu si Eko itu banyak sekali yang dia lakukan seperti itu (melecehkan ulama). Saya baru tahu kebetulan, dan saya lihat profilnya, ini memang bikin gaduh, sehingga baru mengetahuinya saat itu," kata Ning Imaz dalam dalam program Podcast Interview inilah.com, Kamis (15/9/2022).Ning Imaz menyayangkan komentar-komentar eks calon legislatif Partai Bintang Reformasi (PBR) itu di media sosial. Apalagi penghinaan terhadap ulama bukan kali pertama dilakukan Kuntadhi.Ning Imaz juga mengakui bahwa ia sedih dijadikan bahan pelecehan oleh Eko Kuntadhi."Dari situ saya menyayangkan komentar-komentar yang ada itu justru merendahkan sekali hal yang saya yakini, itu adalah pembelajaran agama yang saya sampaikan, saya sangat sedih dijadikan bahan ketawaan, diolok-olok, itu yang paling bikin saya sedih disitu," ujar Ning Imaz.Terkait dugaan penistaan yang dilakukan Eko Kuntadhi, Ning Imaz baru mengetahui dari pengguna media sosial lainnya."Awalnya saya tahunya dari orang yang ngetag saya, ini gimana kok viral, malam-malam waktu itu, saya langsung buka kan, ternyata saya sendiri yang ada di label-label itu," ujarnya."Saya awalnya mikir, salah saya dimana, saya harus introspeksi ya, saya salahnya dimana ya, apakah saya salah di penyampaiannya, dan saya buka referensi saya dan saya gak ngomong sembarangan mengenai tafsir Al-Qur'an," pungkas Ning Imaz.Untuk lebih detil mengenai tanggapan Ning Imaz, saksikan selengkapnya di Podcast Interview yang akan segera tayang di Channel YouTube inilah.com.Adapun sejumlah pelecehan yang dilakukan Kuntadhi kepada ulama diantaranya kepada Ustaz Abdul Somad dan Ustaz Adi Hidayat.Terkait Ustaz Abdul Somad, Kuntadhi mendukung langkah Singapura mendeportasi Ustaz Abdul Somad. Di salah satu postingannya menuliskan "Madura gak mau kalah dengan Singapura" sembari menampilkan berita ratusan santri yang akan gelar aksi tolak kedatangan Ustaz Abdul Somad di Madura.Kemudian fitnah ke Ustaz Adi Hidayat, terkait pengumpulan bantuan untuk Palestina. Kuntadhi menuduh tidak semua bantuan yang dikumpulkan disalurkan ke Palestina."Alhamdulillah. Terkumpul Rp60 M. Diserahkan Rp14 M," tulis Kuntadhi di akun Twitternya dengan menyertakan dua gambar tangkapan layar soal UAH mengumpulkan dana Rp 30 Miliar dan berita penyerahan Rp 14,3 M untuk Palestina lewat MUI.Fitnah tersebut sempat dilaporkan ke aparat hukum, namun Kuntadhi tak kunjung dipanggil Polisi.Kali ini Kuntadhi kembali melecehkan penceramah, yaitu Ning Imaz. Seperti diketahui, Eko Kuntadhi mengunggah video ceramah Ning Imaz dengan nada pelecehan. Di dalam video itu Ning Imaz menjelaskan soal tafsir Surat Ali Imran ayat 14."Jadi bidadari itu bukan perempuan?" tulis Kuntadhi di akun twitternya. Ia juga mengunggah video Ning Imaz dengan menambahkan kata-kata penistaan.Twit itu telah dihapus oleh Kuntadhi.Usai postingannya viral, Eko Kuntadhi menyambangi Pesantren Lirboyo untuk menyampaikan permintaan maaf. Setelah menggelar pertemuan tertutup dengan keluarga pesantren, kedua pihak sepakat untuk berdamai. Perdamaian keduanya juga tertuang dalam sejumlah poin kesepakatan.

Berita terkini dan informasi terbaru hari ini seputar Ulama

Ulama Senior Sufi Dunia Kunjungi Ketua ASFA Foundation Haji Syafruddin

UAS hingga Ustaz Adi Hidayat Sanjung Dakwah Habib Umar bin Hafidz di Indonesia

Habib Umar bin Hafidz Sebut KH Hasyim Asy'ari sebagai Sosok Pembaharu Islam

Semangat Amar Makruf Nahi Munkar Menggema di Penutupan Ijtima Jemaah Tabligh

10 Ribu Jemaah Tabligh Hadiri Ijtima di Cikampek, Jawa Barat

Barokah Pengurus Masjid yang "Move On"

Ulama Minta Berhenti Ganggu Menko Airlangga yang Urus Ekonomi Umat

Aher Bertemu Syekh Assim al-Hakim, Bahas Islam Wasathiyah hingga Suguhan Kopi Lokal

Ribuan Umat Muslim Ikuti Ijtima Jemaah Tabligh di Kota Merah Putih Bengkulu

Arab Saudi Tangkap Ulama Ternama, Diduga karena Kritik Konser Musik

Imam Besar Istiqlal: Ulama Perlu Dilibatkan Sejak Dini, Bukan Hanya saat Krisis

Jenazah Ustaz Hasyim Yahya Dishalatkan 1 Juta Jemaah di Masjidil Haram

Ulama Afghanistan Kritik Kebijakan Taliban terkait Pendidikan Perempuan

Ulama Asli Jepang Silaturahmi dengan Muslim Indonesia di Tokyo

Perjanjian dengan Elite

Trailer Film Buya Hamka, Ulama dan Sastrawan dari Barat Indonesia

Mantan Ketua Umum MUI KH Ali Yafie Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Ulama 212 Dukung TNI AD Jaga NKRI

PBNU Undang 300 Ulama Mancanegara di Muktamar Internasional Fikih Peradaban

Juru Dakwah Saudi Hadapi Hukuman Mati Karena Twitter

Pemilu 2024

politik

Pilpres 2024

KPK

Pemilu

TENTANG KAMI

INFORMASI

JARINGAN MEDIA