Tahun Depan, Sri Mulyani Patok Nilai Tukar di Atas Rp15.000


Ilustrasi: Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam acara ADB Annual Meeting Governors Seminar 2023 yang dipantau secara daring di Jakarta, Rabu (3/5/2023). (Foto:Antara).
Mengacu ketidakpastian ekonomi global, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menetapkan asumsi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, di atas level psikologis Rp15.000/US$.
Sri Mulyani mengatakan, pemerintah menargetkan nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp14.700 hingga Rp15.300.
“Dalam kondisi 2022 hingga bulan Mei ini, rupiah kita seperti yang saya sebutkan high performer. Karena secara eksternal kita cukup baik di mana tadi saya sebutkan, neraca perdagangan ekspor-impor membaik dan sudah terjadi capital inflow lagi,” ujar Sri Mulyani di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (19/5/2023).
Dalam menentukan nilai tukar ini, Sri Mulyani mengaku, dibantuk Bank Indonesia (BI). Di mana, bank sentral terus merupaya menjaga kestabilan mata uang Garuda.
“Jadi dari sisi asumsi untuk tahun depan, sesuai dengan pembahasan bersama, kita tetap menggunakan range. Namun dengan kinerja eksternal kita yang cukup baik dan capital inflow yang juga meningkat, ini juga memberikan pondasi yang baik bagi pembahasan menyangkut asumsi nilai tukar,” tambah Sri Mulyani.
Perkembangan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, beberapa waktu terakhir, terlihat terus melemah. Pada Rabu (17/5/2023), berada di level Rp14.868/US$. Kembali anjlok mendekati level psikologis (Rp15.000/US$) pada Jumat ((19/5/2023) di angka Rp14.931/US$.
Topik
Komentar
Tidak ada komentar