Seluruh penyelenggara pemilu dan Aparatur Sipil Negara (ASN) diingatkan tak seenaknya ketika berpose untuk difoto. Tujuannya, demi menghindari pose-pose menjurus keberpihakan terhadap partai politik (parpol) tertentu.
“Penyelenggara pemilu dan ASN agar tidak melakukan pose-pose foto. Kecuali fotonya diambil sebelum penetapan peserta pemilu,” kata Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Rahmat Bagja dalam diskusi menyangkut Kinerja Pengawasan Pemilu Tahun 2022 dan Proyeksi Tahun 2023″ di kantor Bawaslu RI, Jakarta, Kamis (5/1/2023).
Bagja menjelaskan, pernyataannya itu bukan tanpa alasan lantaran pengundian nomor urut parpol peserta pemilu sudah dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI. Oleh karena itu, pose-pose seperti memperlihatkan jari dan menggambarkan nomor urut parpol tertenu sepatutnya tak dilakukan di tahun politik jelang Pemilu 2024.
Saat ini, Bagja mengungkapkan, Bawaslu akan memeriksa lebih lanjut setiap foto penyelenggara pemilu atau ASN yang diduga menggambarkan atribut peserta pemilu tertentu. Langkah ini juga meliputi pemeriksaan terkait waktu pengambilan foto.
“Kadang-kadang media sosial mengulang, misalnya Facebook mengulang lagi kenangan memori dua tahun yang lalu, begini fotonya, repot. Kami pernah menghadapi persoalan pada saat seleksi Bawaslu kabupaten/kota yang bersangkutan pose dalam posternya seperti demikian. Padahal itu memori dia dua tahun lalu,” ujar Bagja memaparkan.
Selain itu, kata Bagja menambahkan, Bawaslu RI juga akan mengirimkan surat imbauan kepada penyelenggara pemilu dan ASN agar menjaga netralitas di tengah Pemilu 2024.
Tinggalkan Komentar