Lima Negara Ini Punya Tradisi Ramadan yang Mirip dengan Indonesia


Ditulis oleh: Padnya Meisra Diliana
Tradisi unik puasa di setiap negara pasti berbeda-beda. Perbedaan tersebut biasanya tergantung dari letak geografis, sejarah perkembangan islam di negara tersebut, atau bisa juga dipengaruhi oleh adat istiadat negara setempat.
Namun, tak banyak yang tahu bahwa tradisi puasa di negara-negara berikut ini, ternyata hampir mirip dengan di Indonesia. Seperti apa tradisi tersebut? berikut ulasannya.
1. Tradisi Jualan Takjil di Arab Saudi
Tradisi ini sudah ada sejak lama dan hanya ada di bulan Ramadan. Biasanya, penduduk Arab menjual kudapan, makanan berat, dan termasuk minuman khas Timur Tengah, seperti Sobia.Sobia terbuat dari bahan-bahan seperti roti, gula, bubuk kayu manis, kapulaga dan oatmeal. Biasanya, sobia dijual di daerah Hijaz, yaitu sebuah wilayah di sebelah barat laut Arab saudi.
2. Ngabuburit Menjelang Buka Puasa di Arab Saudi
Tak hanya di Indonesia, warga Arab Saudi juga biasa melakukan ngabuburit sambil menunggu azan.Kalau di Indonesia kegiatan ngabuburit dapat dilakukan dengan banyak hal, seperti jalan-jalan sore hingga sekadar bermain atau bercengkrama.
Sementara itu, di Arab Saudi, para warganya akan keluar rumah untuk mencari menu berbuka puasa gratis atau justru untuk berbagi.
Setiap kota di Arab Saudi biasanya akan ada banyak tempat yang menyediakan buka puasa gratis. Menu berbuka yang disediakan bahkan bukan hanya takjil, tapi juga makanan berat.
3. Tradisi Membangunkan Sahur di Turki
Di Indonesia, terdapat berbagai cara untuk membangunkan sahur, seperti pawai bedug keliling desa atau menggunakan pengeras suara dari masjid.Di Turki, tradisi serupa juga dilakukan, bahkan sejak zaman Kekaisaran Ottoman. Cara yang digunakan untuk membangunkan sahur adalah dengan menabuh genderang. Bahkan, di Istanbul, suara tabuhan drum akan terdengar meriah di sepanjang jalan.
Selama bulan Ramadan, setidaknya 3.400 penabuh genderang dari berbagai kelompok usia akan turun ke jalan di Istanbul. Tak hanya itu, mereka juga akan mengenakan pakaian tradisional Ottoman dan menyebar ke seluruh kota Turki menggunakan alat musik davul untuk membangunkan para muslim yang hendak berpuasa.
4. Tradisi Mudik di Malaysia dan Bangladesh
Negara tetangga Malaysia terkenal dengan mayoritas penduduknya yang beragama Islam dan budaya Islam yang kuat. Di sana, terdapat tradisi "di belakang kampung" yang mirip dengan mudik di Indonesia. Meskipun berbeda istilah, maknanya sama yaitu pulang ke kampung halaman.Tradisi ini juga dilakukan oleh masyarakat perantauan yang ingin merayakan Idul Fitri di kampung halaman mereka. Arus mudik di Malaysia tidak kalah ramai dengan di Indonesia. Jalanan akan penuh dengan kendaraan bermotor, pelabuhan akan ramai dengan kapal yang ingin menyeberang, dan sebagainya.
Negara lain yang juga memiliki tradisi mudik adalah Bangladesh. Sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim terbesar ke-4 di dunia, tradisi mudik juga sangat akrab di sana. Saat menyambut Idulfitri, akses jalan akan sangat ramai dan segala jenis transportasi akan dipadati oleh pejuang mudik yang ingin merayakan hari besar keagamaan bersama keluarga di kampung halaman.
5. Buka Puasa Dengan Kurma di Rusia
Seperti di Indonesia, menu buka puasa di Rusia juga biasanya terdiri dari kurma dan buah-buahan. Namun, di negara ini terdapat menu yang berbeda yaitu roti isi.Penamaan roti tersebut bergantung pada isinya. Jika diisi dengan keju, roti itu disebut khingalsh. Jika diisi dengan gandum, maka disebut galnash. Minuman khas bulan Ramadan di Rusia adalah kvass, minuman fermentasi dengan perasa buah. Meskipun merupakan hasil fermentasi, minuman ini non-alkohol sehingga halal bagi umat muslim.
Topik
Komentar
Tidak ada komentar